Efek Mutasi 328 Pati TNI Disebut Bakal Buat Birokrasi Gemuk

Minggu, 23/01/2022 17:20 WIB
Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: Istimewa)

Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat militer Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai mutasi 328 perwira TNI berisiko membuat birokrasi semakin gemuk.

Ia menilai mutasi 328 Perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) membuat lembaga tersebut semakin gemuk. Pasalnya, mutasi itu diikuti dengan 28 jabatan satuan baru di lingkungan TNI.


"Mutasi ini sejatinya akan membuat birokrasi TNI semakin gemuk mengingat ada 28 jabatan satuan baru di lingkungan TNI," kata Anton dalam keterangan tertulis yang CNNIndonesia.com terima, Minggu (23/1/2022).

Meski demikian, Anton menyebut pemekaran dalam tubuh TNI merupakan konsekuensi perubahan organisasi yang tertuang dalam Perpres Nomor 66 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi TNI.

Saat ini, dalam tubuh TNI terdapat beberapa pos baru seperti, Pusat Psikologi TNI, Pusat Reformasi Birokrasi TNI, Pusat Pengadaan TNI, Komando Operasi Udara Nasional TNI AU, dan Komando Armada TNI AL.

"Pemekaran struktur TNI memang tidak bisa dilepaskan dari konsekuensi perubahan organisasi TNI," ujar Anton.

Selain itu, Anton juga menilai terjadi kemajuan dalam mutasi 328 Perwira TNI ini, yakni terjadinya pergerakan roda regenerasi dalam organisasi TNI Angkatan Darat (AD). Hal ini terlihat dari pos bintang tiga yang diisi lulusan Akmil 1990-1992.

Anton memandang kebijakan Panglima Andika Perkasa ini sebagai sinyal baik. Sebab, kata Anton, terdapat kekhawatiran terjadinya penumpukan perwira TNI di lingkungan Angkatan Darat.

"Ini tentu saja adalah sinyal baik mengingat ada kekhawatiran regenerasi di TNI AD akan melambat akibat adanya penumpukan perwira yang tidak mempunyai jabatan," tuturnya.

Meski demikian, Anton juga mengingatkan gerakan regenerasi ini perlu diikuti dengan manajemen kebijakan pensiun yang baik. Salah satunya dengan mekanisme `resign by design` yang mesti dilakukan.

Untuk dapat mewujudkan upaya tersebut, Anton menyarankan agar masa persiapan pensiun diterapkan secara konsisten.

"Perbaikan kebijakan ini krusial karena jika ini alpa maka fenomena penumpukan perwira akan semakin parah," imbuhnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memutasi 328 Perwira Tinggi TNI. Di antaranya jabatan Pengkostrad, Panglima Gabungan Wilayah Pertahanan III, Pangkoarmada hingga 28 jabatan di satuan-satuan baru TNI.

Mutasi tersebut berdasar Surat Keputusan Jabatan nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditanda tangani Jenderal Andika pada Jumat (21/1) malam.

"Dari 328 perwira tinggi TNI yang mendapatkan jabatan baru tersebut, 28 di antaranya masuk ke dalam jabatan satuan-satuan baru TNI diamanatkan dalam Perpres no. 66 tahun 2019 tentang susunan organisasi TNI seperti komando armada TNI AL, komando operasi udara nasional TNI AU, pusat psikologi TNI, pusat pengadaan TNI dan pusat reformasi birokrasi TNI," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Prantara Santosa dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (22/1).

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar