Gerindra Buka Pintu Komunikasi untuk Koalisi Persiapan Pemilu 2024

Sabtu, 15/01/2022 13:10 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman (Bimata)

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman (Bimata)

Jakarta, law-justice.co - Partai Gerindra menghormati rencana Partai Demokrat, PKS, dan Golkar yang akan berkoalisi nasionalis religius di Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut pihaknya juga membuka kerjasama dengan partai lain untuk Pilpres 2024.


"Kami menghormati rekan-rekan yang melakukan penjajakan politik. Hal tersebut merupakan bentuk ikhtiar konstotusional merebut kekuasaan tahun 2024," kata Habiburokhman, dikutip dari Detikcom, Sabtu (15/1/2022).

Habiburokhman menyebut pihaknya juga akan membuka diri terhadap semua partai untuk Pemilu 2024. Dia mengatakan Gerindra tidak pernah punya musuh dengan partai lainnya di Indonesia.

"Gerindra juga membuka diri kepada semua partai politik untuk bekerjasama dalam Pemilu 2024. Hubungan lintas partai kami nggak pernah ada masalah, tidak satupun parpol yang kami musuhi dan setahu kami tidak ada juga parpol yang memusuhi kami," ucapnya.

Lantas apakah format koalisi yang akan dibentuk Gerindra? Habiburokhman menyebut format nasionalis religius bisa jadi pilihan. Menurutnya format itu lah yang saat ini menjadi favorit semua partai.

"Ya itu format yang baik, semua koalisi yang akan dibentuk untuk 2024 pasti mengarah ke sana. Tinggal unsur nasionalisnya partai apa saja, lalu unsur religiusnya partai apa saja, itu yang masih dalam penjajakan hingga saat ini," ujarnya.

"Kami saling berkomunikasi satu sama lain, mencari kesamaan frekuensi," lanjut dia.

Untuk diketahui, pada Pilpres 2024, PKS berencana membangun koalisi poros nasionalis-religius. Rencana itu lantas disambut hangat oleh Demokrat dan Golkar.
Rencana PKS ingin bangun koalisi nasionalis-religius itu diungkap oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers Kamis (14/1/2022).

Sohibul menilai koalisi poros Islam kini menjadi alternatif bagi PKS karena mempertimbangkan kondisi segmentasi masyarakat. Karena itulah, kata Sohibul, PKS tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan partai nasionalis-religius.

Sohibul mengatakan pihaknya akan juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan.

"Jadi tentu kami akan bersama-sama dengan partai-partai Islam, bersama-sama untuk kemudian menjalin komunikasi juga dengan partai-partai nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa kita ke depan, insyaallah," ujarnya.

Rencana PKS itu ternyata disambut baik oleh Golkar dan Demokrat. Kedua partai itu tertarik untuk berkoalisi dengan PKS.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar