Dituding Inggris, China Sebut Terlalu Banyak Nonton Film James Bond

Sabtu, 15/01/2022 10:02 WIB
Wang Wenbin sebut Inggris terlalu banyak nonton film James Bond (AFP)

Wang Wenbin sebut Inggris terlalu banyak nonton film James Bond (AFP)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Luar Negeri China menjawab tudingan Badan Intelijen Inggris MI5 yang menyatakan agen China menyusup dan mengganggu Parlemen Inggris atas nama Partai Komunis China (PKC). Dengan sedikit bercanda, pihak Beijing menilai orang-orang yang menunjukkan jarinya ke China terlalu banyak menonton film fiksi tentang detektif seperti James Bond.

"Beberapa orang mungkin telah melihat terlalu banyak film James Bond dan membuat terlalu banyak asosiasi yang tidak perlu," kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat, seperti dikutip dari Global Times, Sabtu (15/1).

Menlu juga menegaskan kembali bahwa China selalu menganut prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara lain.

"China tidak perlu dan tidak akan pernah terlibat dalam apa yang disebut kegiatan campur tangan politik," ujarnya.

"Sangat tidak bertanggung jawab untuk membuat pernyataan yang tidak berdasar dan mengkhawatirkan berdasarkan asumsi subjektif individu," kata Wang.

"China berharap para pejabat Inggris yang relevan akan menahan diri untuk tidak membuat pernyataan yang tidak berdasar, apalagi menghipnotis `teori ancaman China` untuk tujuan politik yang tersembunyi," tambahnya.

Sebelumnya, mengutip sumber dari MI5, media Inggris melaporkan pada Kamis (14/1) bahwa Christine Ching Kui Lee, yang menjalankan sebuah firma hukum di Inggris, telah membangun hubungan dengan anggota parlemen saat ini dan calon anggota parlemen.

Dalam laporannya media tersebut mengatakan bahwa Lee memberikan sumbangan kepada politisi, dengan dana yang berasal dari daratan China dan Daerah Administratif Khusus Hong Kong.

Lee adalah pendiri British Chinese Project, yang didirikan pada tahun 2006 dan bertujuan untuk mendorong orang Tionghoa-Inggris di Inggris untuk mengambil bagian aktif dalam politik untuk memastikan suara mereka didengar di seluruh masyarakat Inggris.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar