Muncul Varian Baru Covid Bernama Deltacron, Jauh Lebih Mematikan?

Senin, 10/01/2022 10:56 WIB
Varian baru virus corona (Pixabay)

Varian baru virus corona (Pixabay)

Jakarta, law-justice.co - Adanya varian baru Covid-19 ditemukan pertama kali di Negara Siprus. Varian ini disebut Deltacron, gabungan antara varian delta dan omicron.

Menurut peneliti yang menemukan varian ini, dinamakan deltacron karena secara genetik mirip dengan omicron, sedangkan secara genom lebih mirip delta.

"Kita akan melihat di masa depan apakah strain ini lebih patologis atau lebih menular atau apakah akan menang melawan dua strain dominan, delta dan omicron," kata Leondios Kostrikis, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus seperti melansir cnbcIndonesia.com.

Hingga saat ini Kostrikis dan timnya telah menemukan 25 kasus deltacron ini di Siprus. Namun namun masih terlalu dini untuk menyebut apakah jumlah kasus ini lebih banyak oleh varian ini atau menyebut jika varian ini lebih berbahaya atau tidak.

Kini para peneliti ini telah mengirimkan data yang mereka miliki ke GISAID, database internasional yang melacak virus.

Munculnya varian deltacron di saat penyebaran omicron sedang tinggi di seluruh dunia. Penyebaran omicron yang memiliki karakteristik sangat cepat ini telah menyebabkan meningkatnya penyebaran kasus baru di banyaj negara di dunia.

Di Indonesia, mengacu pada data Kementerian Kesehatan per Jumat (7/1/2021), telah terdapat 318 kasus akibat varian omicron ini. Sebanyak 295 kasus impor dan 23 kasus transmisi lokal.

Lalu apakah lebih mematikan?

Sebenarnya penelitian lanjutan masih diperlukan soal ini. Merujuk ke kasus temuan, frekwensi infeksi gabungan, ditemukan lebih tinggi di antara pasien dirawat di rumah sakit dibanding tidak.

Peneliti masih mengirim temuan ke GISAID, database internasional yang melacak Covid-19."Kita akan melihat di masa depan apakah strain ini lebih patologis atau lebih menular termasuk apakah ia lebih `menang` melawan dua strain dominan, Delta dan Omicron," kata Kostrikis lagi.

Varian Deltacron hadir saat Omicron mendorong kenaikan kasus Covid-19 di seluruh dunia saat ini. Mengutip Universitas Johns Hopkins. AS melaporkan rata-rata tujuh hari lebih dari 600.000 kasus baru setiap hari.

Kasus meningkat 72% di AS dari minggu sebelumnya dan rekor pandemi. Omicron telah sukses menggantikan varian Delta, yang sebelumnya mendominasi.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar