Oknum yang Diduga Berada di Balik Penipuan Robot Trading

Kamis, 21/10/2021 00:01 WIB
Investasi yang dilakukan robot trading diduga terjadi penipuan. Foto/Ilustrasi/Kemendag

Investasi yang dilakukan robot trading diduga terjadi penipuan. Foto/Ilustrasi/Kemendag

law-justice.co -  

Layanan robot trading semakin meningkat di era sekarang ini ,  menawarkan jasa investasi bodong. Hal ini dimulai dengan keluhan para nasabahnya yang sudah tidak bisa lagi melakukan deposit maupun withdrawal dana mereka di  salah satu penyedia Robot trading  MarkAI. Melalui unggahan di Facebook, yang diklaim sebagai perwakilan MarkAI Indonesia memberikan klarifikasi  sejak seminggu lalu ternyata hari ini tidak ada hasilnya alias bohong.  

Alasan yang dikembangkan adalah  karena keadaan khusus, MarkAI tidak dapat menyetor dan menarik uang. Ia pun memastikan pihaknya tengah bekerjasama dengan pemerintah untuk menangani permasalahan tersebut. 

Para korban investasi bodong robot trading dikabarkan pada hari ini melaporkan MARK AI ke polisi. Pasalnya, janji Mark AI kembali beroperasi pada Senin 18 Oktober lalu tak terwujud.

Lantas seperti apa modus operandi robot investasi MARK AI yang korbannya sudah berani "speak up" karena kerugian yang dialami tak sedikit ini?

Mengutip berbagai sumber pada Rabu (20/10/2021), MARK AI merupakan robot trading yang menawarkan berbagai paket investasi. Menariknya, investasi dilakukan sepenuhnya oleh robot.

Seperti di beritakan harus waspada   karena Penawaran Robot Trading! Kemendag Belum Keluarkan Izinnya

 
Merujuk ke halaman websitenya, ketika masih bisa dibuka, Mark AI mengklaim akan memberikan keuntungan konsisten sebesar 15% hingga 45% per bulan dan para investor hanya ongkang-angking kaki saja, dan robot trading milik Mark AI yang akan menyelesaikan semua.

Lantas siapa sosok di balik Mark AI. Salah satu yang mulai terungkap adalah Jason alias Hindera. Dalam laman Facebook MARK AI, Jason disebut mewakili MarkAI sebagai Direktur PT Teknologi Investasi Indonesia divisi MARK AI.

Dalam tangkapan layar para member MARK AI di whatsapp, Jason alias Hindera adalah warga negara Indonesia, kelahiran Selat Panjang, 29 Oktober 1983. Jason tercatat menetap di Sidakarya, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Selain Jason, ada juga nama Agustian yang tercatat sebagai komisaris PT Teknologi Investasi Indonesia divisi MARK AI. Agustian yang baru berusia 34 tahun ini beralamatkan di Tanjung Balai, Karimun, Kepulauan Riau. Selain mereka disebut-sebut juga nama-nama seperti, Anna, Linda, Melly Cow, Mark yang diduga merupakan mentor di MARK AI.

Hingga kini memang belum terungkap jumlah korban sekaligus nilai kerugian. Namun member MARK AI diperkirakan mencapai 500.000 orang. Nah jika satu anggota membenamkan dana investasi sebesar Rp1 juta, maka sudah bisa dihitung uang yang diputar perusahaan, mencapai Rp500 miliar.

 
Berdasarkan pengakuan para member MARK AI di sosial media, mereka membenamkan dana mulai USD33, USD10.000 hingga USD50.000. Dengan kurs Rp14.000 per dolar AS, nilai investasi itu mulai dari Rp1,46 juta, Rp140 juta sampai Rp700 juta.


UMUMNYA ROBOT-ROBOT DARI SUATU MONEY GAME INI 99% PASTI TERDAPAT BISNIS JARINGANNYA SEPERTI SISTEM MLM DENGAN BONUS-BONUS YANG MENGGIURKAN BILA BERHASIL MEMBAWA MEMBER BARU MASUK.

Nama baik, teman dan saudara bisa rusak gara-gara money game ini bila nanti uang mereka tidak kembali atau macet, jadi harus hati-hati !

Cara membedakannya bagaimana untuk tahu bahwa ini money game atau bukan, trading dengan robot asli ataupun palsu ??

Kunci utamanya sebenarnya hanya ada 1 untuk mengetahuinya , yaitu di faktor perusahaan broker yang dipakai mereka, disini letak perbedaannya.

Jika menggunakan perusahaan broker yang abal-abal, atau tidak umum, tidak terkenal, maka itu bisa dipastikan adalah robot palsu atau robot yang bermodus.

Masuklah ke web perusahaan brokernya, dan cek pada bagian Alamat dan nomor Teleponnya. Seringkali perusahaan broker yang abal-abal pasti alamatnya itu aneh dan tidak jelas dimana itu… bahkan ada yang tidak ada nomornya, dan nomor Telepon kantornya pun juga seringkali tidak ada / tidak sesuai.

Bahkan bila perlu coba dikunjungi kantornya di negara itu, mungkin juga akan banyak kejanggalan2 yang Anda temui disana. (Ingat ! Cek langsung ke kantor pusat perusahaan brokernya, Bukan ke agennya ya)

 

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar