Awas! Tsunami Raksasa Intai Pluit Jakarta, Istana Nyaris

Rabu, 20/10/2021 17:00 WIB
Ilustrasi Tsunami (ECOHZ)

Ilustrasi Tsunami (ECOHZ)

Jakarta, law-justice.co - Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas mengatakan, daerah selatan pesisir Pulau Jawa dan sekitarnya berpotensi tsunami.

Bahkan, tsunami di selatan Jawa efeknya bisa sampai ke pesisir Jakarta dan sekitarnya meski kawasan ibu kota jauh di bagian utara.

Hal itu, kata dia, berdasarkan data dari Global Navigation Satellite System (GNSS), dikonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga pesisir selatan Pulau Jawa.

Seperti Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur. Berdasarkan hasil pemodelan, jika gempa terjadi dengan kekuatan mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0, bisa jadi diikuti tsunami setinggi 20 meter.

Fakta yang terjadi saat ini, menurutnya, pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter. Ini artinya potensi tsunami akan lebih besar.

"Berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana," kata Heri dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu (20/10/2021).

Berdasarkan pemodelan ini, menurut dia, peran tanggul pantai di laut Jakarta sangat penting. Tidak hanya berfungsi mencegah banjir rob, tapi juga melindungi Jakarta dari ancaman tsunami.

"Fakta ini mau tidak mau harus diungkap, meskipun terkesan menakut-nakuti," lanjutnya.

Heri mengajak agar menyikapi hal ini dengan bijak dan waspada. Menurutnya gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang hampir tidak mungkin bisa dicegah.

Beberapa waktu lalu, ada prediksi potensi gempa besar dan tsunami raksasa setinggi 29 meter di wilayah pantai selatan Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Ramai juga soal prediksi gempa dan tsunami di pesisir Jawa hingga Selat Sunda oleh TIM ITB setinggi 20 meter.

Melihat berbagai potensi tsunami ini, apakah kejadian ini bisa diprediksi?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa dengan tepat dan akurat. Termasuk meramalkan waktu, tempat dan kekuatan gempa tersebut.

"Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," mengutip dari laman resmi BMKG.

BMKG menjelaskan Indonesia merupakan wilayah aktif dan rawan gempa bumi. Indonesia punya potensi bencana gempa yang bisa terjadi kapan saja dengan berbagai kekuatan. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar