Mobil Nasional Vietnam Terdaftar di RI, Bagaimana Nasib Esemka?

Minggu, 05/09/2021 21:00 WIB
Jokowi dengan Mobil Esemka (Lampung.co)

Jokowi dengan Mobil Esemka (Lampung.co)

Jakarta, law-justice.co - Mobil nasional Vietnam, VinFast memberi sinyal bakal meramaikan industri otomotif Tanah Air. Kabar mobnas Vietnam ini memunculkan pertanyaan soal nasib mobil buatan dalam negeri, Esemka yang sempat fenomenal beberapa tahun lalu di Indonesia.


Informasi VinFast bakal invasi pasar Indonesia muncul dalam sebuah dokumen yang terdaftar dalam Pangkalan Data Kekayaan Intelektual Kemenkumham Republik Indonesia.


Terdapat tiga mobil VinFast yang patennya didaftarkan. Pertama mobil SUV, jika dilihat dari lekukan bodinya mobil tersebut mirip dengan VinFast Lux SA 2.0, yang menggunakan basis dari BMW X5. Kedua, ada model sedan mewah VinFast Lux A 2.0. Mobil ini diketahui menggunakan basis dari BMW 5 Series.


Mobil ketiga VinFast yang didaftarkan yakni mobil listrik. Jika dilihat dari buritannya, mobil tersebut mirip dengan desain VinFast e35. Mobil listrik ini dijadwalkan akan debut pada September 2021 di Vietnam.

Apa kabar Esemka?
Merek mobil lokal, Esemka sudah diluncurkan sejak 2019. Saat itu, peluncuran mobil Esemka dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pabrik Esemka yang berdiri di Boyolali, Jawa Tengah.

Hingga kini, mobil Esemka yang dijual adalah pikap Esemka Bima dengan mesin 1.200 cc dan 1.300 cc. Menurut Sabar Budi, Humas PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) sebagai prinsipal Esemka, mobil-mobil Esemka terjual sebanyak 300-an unit sejak diluncurkan.


Jika dilihat dari lini produk yang tersedia, mobil-mobil Esemka memang dikhususkan untuk kendaraan niaga. Maka tak heran, pelanggan Esemka datang dari sektor perdagangan, perkebunan, dan UKM (Usaha Kecil Menengah). Beberapa instansi pemerintahan seperti Kemenhan dan TNI AU juga tercatat sebagai pelanggan mobil pikap Esemka.

Mobil Esemka Bima bermesin 1.300 cc juga digunakan Pemerintah Kota Semarang. Mobil tersebut dimanfaatkan Pemerintah Kota Semarang untuk sarana prasarana dari Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.


Ke depannya, Esemka tak hanya ingin menjual mobil pikap. Buktinya, saat peresmian pabrik pada 2019 lalu, Esemka juga memamerkan mobil prototipe SUV Esemka Garuda 1.

 

VinFast Tak Head to Head dengan Pabrikan Besar di Indonesia


Menurut akademisi dan pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, jika VinFast benar-benar jadi menjual produk mobil di Indonesia, mereka tidak akan berhadapan langsung (head to head) dengan pabrikan Jepang seperti Toyota dan kawan-kawan.

"Strategi mereka (VinFast) masuk ke pasar Indonesia bukanlah untuk bersaing head to head dengan kendaraan motor bakar yang pabrik perakitannya begitu banyak di Indonesia serta didominasi industri Jepang. Mereka bersiap-siap untuk menghantam pasar lokal kita dengan kendaraan listriknya," kata Yannes, kepada detikOto, Selasa (31/8/2021).

Lanjut Yannes menjelaskan, VinFast adalah salah satu produsen terkemuka Vietnam yang fokus investasinya pada kendaraan listrik, mulai dari sepeda motor (e-scooter), mobil penumpang, hingga bus. Vinfast juga sudah menjalin kemitraan dengan Kreisel Electronic untuk membuat baterai untuk mobil listrik dan bus.

"Perlu diketahui bahwa Vietnam juga memiliki tambang nikel, kobalt, dan mineral lainnya yang diperlukan untuk membangun baterai, sebuah komponen utama dalam kendaraan listrik. Artinya, mereka sudah menyiapkan seluruh ekosistem industri mulai dari hulu hingga ke hilir dengan strategi menggunakan teknologi tercanggih yang ada dan reliable. Saat ini, beberapa perusahaan Vietnam berinvestasi untuk membuat mobil listrik dalam skala besar, mereka juga mengembangkan stasiun pengisian dan juga pabrik untuk membuat baterai," sambung Yannes.

"Lalu, sebagai catatan, VinFast sebagai anak perusahaan Vingroup--konglomerasi terbesar Vietnam--jelas tidak terhambat oleh keterbatasan dana jangka menengah, serta bottleneck warisan teknologi seperti yang dialami oleh seluruh industri otomotif Jepang di pasar Indonesia, sehingga dipastikan mereka akan jauh lebih lincah dan fleksibel untuk mengikuti perkembangan tren teknologi kendaraan listrik dunia," jelasnya lagi.

 

VinFast Dinisiasi Konglomerat

Pergerakan VinFast memang terbilang cepat. Ini merupakan merek mobil yang dikembangkan oleh perusahaan real estate terbesar di Vietnam, Vingroup. Vingroup memiliki ambisi untuk memproduksi 500.000 kendaraan di Vietnam pada 2025. Vingroup mengumumkan hal tersebut pada 2017 lalu.

Untuk menjalankan rencana itu, VinFast mendapatkan pinjaman dana hingga US$ 800 juta dari Credit Suisse Group. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas perakitan di kota Haiphong. Pabrik tersebut memproduksi mobil bensin dan listrik, yang akan dipasarkan di Vietnam dan luar negeri.

Pabrik Haiphong diharapkan mendapat manfaat dari pelabuhan internasional Lach Huyen. Dengan begitu, kapal-kapal bertonase besar bakal dapat singgah di pelabuhan mereka untuk kemudian dapat mengekspor mobil VinFast ke penjuru dunia, hingga Amerika Utara dan Eropa.


Oiya, kendati mengusung label mobil nasional, dalam penggarapannya, VinFast menggandeng banyak mitra yang ahli di bidang otomotif. Contohnya yakni ABB, Bosch, General Motors, Magna Steyr, Siemens, BMW untuk platform mobil, termasuk desainer Italdesign dan Pininfarina.

Pun saat awal-awal memproduksi mobil pada 2018, VinFast juga menggandeng rekanan General Motors (GM). Sesuai kesepakatan bersama, GM setuju pabriknya digunakan untuk produksi VinFast. Selain itu, VinFast dibolehkan menjadi distributor eksklusif mobil Chevrolet di Vietnam.

Bidik Indonesia untuk perlebar sayap


Sebagai informasi, VinFast sendiri memiliki target untuk dapat memproduksi 500.000 mobil per tahun pada 2025. Itu artinya, mereka harus menyiapkan jejaring pasarnya di wilayah regional dan global dengan mulai membangun industri-industri perakitannya di berbagai negara dengan pasar otomotif besar.

"Karena pasar lokal mereka sangatlah kecil, hanya sekitar 200 ribuan kendaraan saja per tahunnya. Salah satu pasar yang mereka bidik adalah Indonesia. Target mereka mulai dari e-scooter, e-car, hingga e-bus," sambung Yannes.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar