Prabowo Khawatir dengan Aturan Lama untuk Jawab Tantangan Abad 21

Sabtu, 19/06/2021 08:14 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto khawatir dengan aturan lama dalam menjawab tantangan abad 21 (PRFM)

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto khawatir dengan aturan lama dalam menjawab tantangan abad 21 (PRFM)

Jakarta, law-justice.co - Tantangan yang muncul pada abad 21 harus direspon dengan aturan yang baru. Oleh karena itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto merasa khawatir dengan aturan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat (Sishankamrata) yang masih berlaku di Indonesia hingga saat ini.

Aturan-aturan itu, kata dia, usianya sudah hampir setengah abad. Padahal, seiring perkembangan zaman, banyak tantangan dan ancaman baru yang muncul.

Menurut dia, jika aturan Sishankamrata yang telah usang itu tetap berlaku, negara tak akan mampu menjawab tantangan baru yang muncul pada abad 21 ini.

"Payung hukum dan produk-produk strategis tentang Sishankamrata masih sangat terbatas. Bahkan produk-produk tersebut adalah produk dari tahun 60-an dan tahun 70-an. Dapat dikatakan, sudah 50 tahun lebih usianya," kata Prabowo dalam acara Konferensi Nasional Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) yang digelar di Universitas Pertahanan, Sentul, Jawa Barat dan ditayangkan secara daring, Jumat (18/6/2021).

Oleh karena itu, kata dia, perlu ada perbaikan dan aktualisasi terkait aturan-aturan tersebut. Perbaikan tentunya harus disesuaikan dengan keadaan yang terjadi saat ini demi menjawab tantangan-tantangan baru yang muncul.

"Disesuaikan dengan abad ke-21 dengan keadaan yang kita hadapi sekarang dan dasawarsa-dasawarsa yang akan datang," kata dia.

Prabowo kemudian mengingatkan agar konferensi yang digelar di Universitas Pertahanan ini bisa menghasilkan suatu produk dalam bentuk dokumen strategis Sishankamrata yang dapat dimanfaatkan bangsa Indonesia pada abad ke-21.

Bahkan kata dia, sebelum konferensi digelar pihaknya terlebih dahulu melakukan sejumlah pembahasan rencana berkaitan dengan aturan Sishankamrata teranyar itu.

"Sebelum konferensi nasional dilaksanakan telah diselenggarakan kelompok kerja-kelompok kerja yang sudah bekerja beberapa bulan sebelum konferensi nasional ini dimulai," kata dia.

Melalui kelompok kerja ini, Prabowo menilai dokumen produk Sishankamrata baru yang dihasilkan lebih relevan daripada produk lama yang telah usang. Meski belum sempurna, Prabowo memastikan dokumen strategis hasil dari konferensi ini dapat menjembatani seluruh permasalahan berkaitan dengan ancaman pertahanan negara pada abad 21.

"Bisa saya katakan aktual dengan kondisi abad ke-21 dan menampung dan menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pelaku-pelaku, pelaksana-pelaksana, pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pertahanan negara di lapangan," kata Prabowo.

"Alhamdulillah setelah saya pelajari dan koreksi hasil konferensi ini, saya dapat melaporkan ke Bapak Wakil Presiden, Bapak Menko Polhukam, dan juga akan saya laporkan ke Bapak Presiden Republik Indonesia bahwa produk yang dihasilkan oleh konferensi ini adalah cukup membanggakan," tutupnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar