Bawa Keuntungan, Capres Harus Gandeng Wanita Ini di Pilpres 2024

Senin, 31/05/2021 22:37 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disebut bawa banyak keuantungan di Pilpres 2024 (timesindoensia)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disebut bawa banyak keuantungan di Pilpres 2024 (timesindoensia)

Jakarta, law-justice.co - Topik Pilpres 2024 sudah ramai diperbincangkan. Salah satu yang dibicarakan adalah soal sosok pendamping para Capres.

Salah satu nama yang disorot adalah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Bahkan sejumlah pengurus partai di Jatim secara terang-terangan memberi dukungan ke Khofifah, mulai dari Golkar dan terbaru PPP.

Pengamat politik asal Universitas Trunojoyo Madura Mochtar W Oetomo menilai peluang Khofifah cukup terbuka untuk maju sebagai Cawapres. Apalagi, Khofifah menjabat sebagai kepala daerah dengan jumlah penduduk besar.

"Dari berbagai hasil survei kecenderungannya bursa capres cawapres didominasi kepala daerah. Termasuk Bu Khofifah, sebagai kepala daerah punya kesempatan besar, karena jadi sorotan, termasuk kinerjanya," ujar Mochtar, Senin (31/5/2021).

Menurut Mochtar, Khofifah memiliki tiga keunggulan dan keuntungan yang bisa ditawarkan kepada kandidat Capres. Pertama, Khofifah merupakan representasi Jatim.

"Bagaimanapun Jatim barometer politik nasional dengan pemilih besar, 30 juta lebih. Keberagaman politik Jatim, hampir sama dengan nasional," imbuhnya.

Kedua, lanjut Mochtar, Khofifah merupakan representasi Nahdlatul Ulama (NU). Mochtar meyakini, kekekuatan NU tidak bisa diabaikan. Terbukti di tahun 2019, kekuatan NU berhasil mengantar Kiai Ma`ruf Amin sebagai Cawapres Joko Widodo.

Keunggulan Khofifah lainnya, yakni representasi perempuan. Mochtar membeberkan, pemilih perempuan di Indonesia lebih banyak. Pemilih perempuan juga loyal terhadap pilihannya.

"Semua calon kandidat saya rasa cocok dengan Khofifah. Ketika semua fokus pada posisi capres, hemat saya, Khofifah akan strategis kalau fokus pada posisi Cawapres. Dengan fokus di sana, Khofifah akan menguntungkan dipasangkan dengan siapa pun," katanya.

"Siapapun yang menggandeng Khofifah akan menguntungkan. Katakan Ridwan Kamil dengan Khofifah, gabungan Jabar, Jatim, dua provinsi besar. Ganjar dengan Khofifah, Jatim, Jateng, belum lagi representasi abang ijo. Kalau dengan Prabowo yang nasionalis, kuat citra patriotnya, diwakili wakil dari NU, juga kuat. Anies yang selama ini banyak dikhawatirkan lebih ke golongan kanan nanti gandeng Khofifah jadi di tengah. Ini pilihan bagus buat kandidat capres," sambungnya.

Lebih lanjut, Mochtar menilai, Khofifah dekat dengan beberapa partai politik yang potensial mengusung Ketua PP Muslimat NU tersebut. Meski saat ini, Khofifah tidak ber-parpol. Parpol itu di antaranya, PKB, PPP, Golkar, Demokrat, dan NasDem.

Mochtar menambahkan, Khofifah jangan malu-malu untuk menunjukkan keinginannya maju di Pilpres 2024. Dengan waktu yang tersisa, Khofifah harus mulai membangun citra ke arah Pilpres 2024, agar namanya dalam survei terus melejit.

"Kalau Khofifah niat ke sana jangan malu-malu, harus running sejak dini, agar tidak kehilangan ruang dan waktu. Survei Khofifah masih berkisar 1-2 persen, waktunya masih cukup. Itu terjadi karena Khofifah masih malu dibanding kandidat lain yang sudah membangun citra. Kalau ada niatan jangan malu-malu," tutupnya.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar