Merger Gojek dan Tokopedia Sisakan Ganjalan, Bagaimana Nasib OVO?

Selasa, 18/05/2021 13:20 WIB
Gojek dan Tokopedia merger (Telset)

Gojek dan Tokopedia merger (Telset)

Jakarta, law-justice.co - Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan menggabungkan diri atau merger. Nama gabungan perusahaan berstatus decacorn dan unicorn ini adalah GoTo.

Dengan bergabungnya kedua perusahaan tersebut memunculkan pertanyaan, apakah metode pembayaran di Tokopedia akan berubah? Selama ini Tokopedia bekerja sama dengan OVO untuk menjadi metode pembayarannya. Sementara, Gojek juga memiliki layanan dompet digital Gopay yang bisa jadi menggeser OVO untuk menjadi metode pembayaran di Tokopedia.

Terkait hal itu, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, pihaknya tetap akan terbuka dengan berbagai metode pembayaran yang dapat membantu layanan transaksi online di Tokopedia. “Tokopedia tetap akan menyediakan puluhan metode pembayaran untuk mempermudah pengguna bertransaksi online dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya dilansir Kontan, Senin (17/5/2021).

Sementara, Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit menilai, merger tersebut merupakan langkah positif bagi perkembangan lanskap digital Indonesia yang terus tumbuh dan berkembang, terutama di tengah akselerasi digitalisasi selama masa pandemi Covid-19.

Pihaknya menilai, masyarakat Indonesia semakin banyak beralih memanfaatkan teknologi digital. Dengan demikian, perusahaan melihat hal tersebut sebagai potensi luar biasa untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia dengan menawarkan mereka masuk ke dalam ekosistem dan mengadopsi berbagai layanan finansial OVO.

Oleh karena itu, OVO berkomitmen terus menjalankan strategi ekosistem terbuka yang mengedepankan kolaborasi untuk mendorong inklusi keuangan.. “Tidak ada perubahan layanan OVO di platform Tokopedia dan mitra OVO lainnya, termasuk penggunaan OVO cash dan OVO Points dalam transaksi pembayaran,” ujar Harumi.

Sebagai informasi, GoTo Group akan menggabungkan e-niaga, sesuai permintaan, dan layanan keuangan, sehingga menciptakan platform pertama di Asia Tenggara yang menampung tiga lini bisnis dalam satu ekosistem.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar