Menteri Jokowi Akui Pekerja Migran Sebabkan Kasus Covid Naik Tajam

Senin, 10/05/2021 20:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Haratrto akui naiknya kasus Covid-19 karena pekerja migran (suara24.news)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Haratrto akui naiknya kasus Covid-19 karena pekerja migran (suara24.news)

Jakarta, law-justice.co - Di tengah polemik kedatangan warga negara China saat pandemi Covid-19, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui bahwa naik tajamnya kasus Covid-19 di 5 Provinsi karena pekerja igran. Kelima daerah tersebut adalah Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat.

“Dengan 5 provinsi yang meningkat cukup tajam yaitu kepulauan Riau, Riau, Sumatera selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat. Dan sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran,” kata dia dalam konferensi persnya, Senin (10/5/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan ada 30 provinsi yang menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM) mikro di Indonesia. Namun, 11 diantaranya mengalami kenaikan kasus harian.

“Nah dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM mikro, 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian,” katanya dalam konferensi persnya, Senin (10/5/2021).

Airlangga mengatakan pada bulan April hingga Mei jumlah PMI yang kembali ke tanah air diprediksi mencapai 49.682 orang. Pada April lalu PMI yang tiba di Tanah Air mencapai 24.215 orang dan diprediksi mencapai 25.467 pada bulan Mei.

“Dan ini yang diperlukan penanganan secara khusus. Dan ini sesuai dengan Instruksi Mendagri, koordinasi dilakukan oleh pemda, satgas. Koordinasi oleh pangdam di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, NTB, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara,” paparnya.

Dia menegaskan bahwa sampai di tanah air para PMI harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari PCR tes hingga karantina.

“Dan hasil positif yang cukup tinggi. Ini diantisipasi di daerah yang memang masuk untuk PMI,” tutupnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar