Penumpang Batik Air Meninggal Dunia Usai Sesak Nafas, ini Penyebabnya

Jum'at, 19/03/2021 14:40 WIB
Batik Air (Detik)

Batik Air (Detik)

law-justice.co - Batik Air nomor penerbangan ID-6187 yang melayani rute dari Mozes Kilangin, Timika, Papua Barat ke Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten mendarat darurat di Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (18/3/2021). Pesawat itu terbang pukul 12.30 waktu Indonesia Timur (WIT) dan mendarat 15.37 WITA di Bandara Sultan Hasanudin.

Ini terjadi setelah salah satu penumpang mengalami sesak nafas dan harus ditangani secara medis. Penumpang yang berusia 21 tahun itu, kemudian dkabarkan meninggal di rumah sakit setempat.

Manajemen pun memberikan penjelasan soal kejadian tersebut. Batik Air menyebut, telah melakukan perjalanan sebagaimana standar operasional prosedur (SOP) dan pedoman protokol kesehatan.

"Batik Air penerbangan ID-6187 dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dengan dinyatakan negatif," tulis maskapai itu dalam rilisnya yang diterima Jumat (19/3/2021).

"Dan sebelum masuk ke pesawat udara (ketika berada di terminal keberangkatan) surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi oleh petugas medis dari lembaga yang berwenang," lanjut manajemen.

"Dalam penerbangan ini, sebelum keberangkatan bahwa tidak ada tamu yang memberikan informasi dengan kondisi tertentu yang menyangkut kesehatan seperti sakit."

Meski begitu, 120 menit setelah lepas landas, seorang penumpang pria berinilisal MN mengaku sesak dibagian dada. Hal ini disampaikan oleh tamu yang duduk di sebelahnya dan meminta bantuan kepada awak kabin.

"Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) Syarifah Sari Dewi bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung guna mengetahui kondisi aktual penumpang," tulis Batik lagi.

"Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter."

Batik menyebut, di penerbangan ID-6187 terdapat tenaga medis, di antara penumpang. Awak kabin juga memberikan POB (tabung oksigen portabel) ke penumpang tersebut.

Sesaat ketika tiba di Bandara Sultan Hasanudin, penumpang tersebut akhirnya diangkut dari pintu pesawat bagian belakang. Ia lalu dibawa ke rumah sakit.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar