Jika 3 Periode Jadi, Jokowi-Prabowo Harus Berpasangan, Ini Alasannya

Kamis, 18/03/2021 16:18 WIB
Kalau presiden 3 periode diperbolehkan, Jokowi dan Prabowo harus berpasangan (Tribunnews)

Kalau presiden 3 periode diperbolehkan, Jokowi dan Prabowo harus berpasangan (Tribunnews)

law-justice.co - Wacana presiden 3 periode terus bergulir kencang saat ini. Meski Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menegaskan tak berniat, topik ini tetap saja dibicarakan dan bahkan sudah mulai mencari sosok pendamping Jokowi.

Salah satunya adalah Prabowo Subianto. Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, jika nanti presiden 3 periode benar terjadi, maka Jokowi harus berpasangan dengan Prabowo. Pasalnya, dia tak ingin polarisasi di tengah masyarakat efek dari Pilpres 2014 dan 2019 menjadi bom waktu yang tiba-tiba meledak seperti yang terjadi di Amerika Serikat.

"Yang dipikiran saya adalah (kekhawatiran polarisasi) masyarakat. Yang dipikiran saya apa yang terjadi di Amerika Serikat itu terjadi di sini. Nah kalau pak Prabowo mau Alhamdulillah, kalau tidak mau mari kita yakinkan agar pak Prabowo mau," kata Qodari dalam program Mata Najwa bertajuk Gaduh Tiga Periode: Peluang Jokowi di Pilpres 2024, Kamis (18/3/2021).

Qodari tak ingin peristiwa peralihan Presiden di Amerika Serikat dimana pendukug Donald Trump menyerbu gedung Kongres Amerika Serikat Capitol Hill karena tidak setuju dengan hasil Pilpres terjadi di Indonesia.

Hal ini, oleh Qodari dianggap anomali sekaligus buruknya efek polarisasi masyarakat Amerika Serikat akibat Pilpres. Padahal, kata dia, peradaban Amerika yang umur negaranya sudah 245 tahun, dengan kualifikasi dan tingkat pendidikan masyarakatnya yang dapat dikatakan berbeda dengan Indonesia bisa terbelah akibat Pilpres.

"Jadi jangan berpikir peristiwa yang nun jauh disana tidak bisa terjadi di sini," katanya.

"Ini saya buka saja, pada Pilpres 2014, pendukung Prabowo saat itu mau mengagalkan pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla," tutup Qadari.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar