Abai Protokol Kesehatan, Pariwisata dan Ekonomi Bakal Sulit Berkembang

Sabtu, 23/01/2021 18:59 WIB
Sandiaga Uno (Indopolitika.com)

Sandiaga Uno (Indopolitika.com)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai industri pariwisata dan ekonomi akan sulit berkembang karena tidak adanya disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Sandi berkata saat ini kementeriannya tengah fokus dalam upaya memastikan implementasi protokol kesehatan disiplin dilakukan pada seluruh lini industri pariwisata dan ekonomi kreatif sambil mempersiapkan program-program penanggulangan dampak pandemi pada sektor Parekraf.

Dukungan di antaranya diberikan dalam bentuk memfasilitasi akomodasi kepada para tenaga medis, pasien yang harus dikarantina.

“Prioritas kami sekarang adalah berupaya bersama K/L terkait mulai merencanakan program-program stimulus agar pariwisata ekonomi kreatif kita bisa segera bangkit, karena nasib lebih dari 30 juta pekerja sektor ini tergantung padanya” ungkap Sandiaga seperti dilansir dari Bisnis Indonesia.

Dalam kurun 6-12 bulan ke depan, Kemenparekraf akan fokus meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara. Selain itu, upaya membangun ekosistem wisata kesehatan (healthy tourism), digital, dan berkelanjutan akan dilakukan seiring mulai bergesernya minat masyarakat untuk melancong ke objek-objek wisata alam dan budaya.

“Kondisi industri pariwisata belum bisa kembali ke titik normal sampai tiga pilar utama penanganan pandemi dilakukan secara baik dan disiplin, yakni proses vaksinasi, 3 T (testing, tracing, and treatment), serta 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker). Prediksi kami, butuh waktu 3-4 tahun bagi industri pariwisata untuk pulih seperti sedia kala,” ujarnya.

Selama masa pemulihan, Sandiaga akan fokus mempersiapkan serta meningkatkan infrastruktur dan kapasitas SDM industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang memungkinkan lapangan kerja akan tercipta dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Peningkatan kualitas layanan pariwisata di berbagai destinasi juga dilakukan, agar Indonesia siap menyambut terjadinya ledakan jumlah wisatawan di masa pasca-pandemi

“Saya prediksi minat masyarakat untuk melakukan wisata dan melakukan kegiatan yang ramah kesehatan seperti yoga, bersepeda, dan triathlon akan semakin populer ke depannya. Kemudian, kita harus mulai membangun ekosistem digital untuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Satu tahun ke depan adalah saatnya bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut booming tourism yang akan datang,” katanya.

Melli Darsa selaku Presiden Harvard Club of Indonesia (HCI) yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang & Industri (KADIN) Indonesia Bidang Hukum dan Regulasi, mengatakan kesiapan sektor kesehatan menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi.

Selain itu, perhatian khusus harus diberikan terhadap upaya pemerintah segera memulihkan industri kreatif dan pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

“Vaksin memang menjadi game changer. Dengan adanya vaksin dan vaksinasi telah dimulai di sejumlah negara termasuk Indonesia, kita bisa mulai segera menyusun strategi post-pandemic period, terutama untuk membangun kembali ekonomi dan kehidupan masyarakat, dan tentunya bagaimana roadmap dan strategi untuk memulihkan kembali sektor periwisata yang adalah salah satu primadona ekonomi nasional,” ujar Melli.

Melli menambahkan bahwa dalam post-pandemic period ini, kita harus fokus pada tiga hal, yakni menyelamatkan lebih banyak nyawa, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan keberlanjutan dari pemulihan ekonomi pasca pandemi sampai dunia bisa benar-benar mengendalikan pandemi ini.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar