Ditengah Pandemi Covid-19, DPR : Jangan Sampai Semua Perusahaan BUMN Dipukul Rata Mengalami Penurunan Performa

Kamis, 21/01/2021 08:02 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon (Foto: DPR)

Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon (Foto: DPR)

law-justice.co - Ditengah masih merebaknya wabah pandemi Virus Covid-19 memberi tekanan kepada berbagai sektor masyarakat, tanpa terkecuali Perusahaan BUMN.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tiar Debora Tampubolon memahami terjadinya penurunan dividen yang dialami oleh korporasi BUMN tersebut.

Meski begitu, Ia mengatakan jangan sampai karena adanya pandemi Covid-19 ini akhirnya perusahaan yang tidak terdampak Covid-19 ikut turun performancenya.

Pasalnya, ada beberapa korporasi ditengah pandemi ini seharusnya dapat meningkatkan korporasi tersebut. Misalnya seperti industri teknologi informasi dan pangan yang seharusnya bisa mengalami peningkatan.

"Sejatinya karena pandemi Covid-19 ini seharusnya ada korporasi yang seharusnya makin tinggi performancenya, salah satunya Telkom karena semua orang sekarang ini menggunakan teknologi informasi," kata Sondang dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN beserta jajaranya di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Rabu (20/01/2021).

"Kemudian dari industri yang lain termasuk juga pangan dan pupuk. Pangan kita nggak berhenti makan pak dan kalau pupuk perusahaan-perusahaan perkebunan itu tidak berhenti juga walaupun mereka memang memangkas atau mau melakukan efisiensi," sambungnya.

Politisi PDIP tersebut menegaskan jangan sampai Pandemi Covid-19 dijadikan sebagai alasan kalau semua korporasi BUMN dipukul rata mengalami penurunan dividen.

"Jangan sampai semua Perusahaan BUMN dipukul rata mengalami penurunan," tegasnya.

Selain itu, Sondang juga menekankan kepada Menteri BUMN terkait pentingnya roadmap dari korporasi korporasi BUMN untuk segera diselesaikan.

"Roadmap ini harusnya sudah selesai sebelum Tahun 2021 ini sudah Januari 2021 sampai dengan sekarang itu belum juga, untuk itu baiknya ini segera diselesaikan bersama-sama supaya kita bisa bersama-sama untuk mengawal program sampai dengan 2024," ujarnya.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar