Korban Jiwa Gempa Bertambah 35 Orang, Pengungsi Bertambah 15 Ribu Jiwa

Jum'at, 15/01/2021 18:23 WIB
Titik Lokasi Gempa Majene, Sulbar (Sinarharapan)

Titik Lokasi Gempa Majene, Sulbar (Sinarharapan)

Majene, Sulawesi Barat, law-justice.co - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) memperbarui data korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 6,2 di Majene dan Mamuju. Hingga kini total korban meninggal dunia menjadi 35 orang.

"Korban jiwa hingga saat ini untuk seluruh Sulawesi Barat (Sulbar) itu dari wilayah Majene dan Mamuju 35 meninggal dunia," ujar Kepala BPBD Sulbar Darno Majid dilansir dari Detik.com, Jumat (15/1/2021).

Darno mengatakan korban jiwa saat ini terdata masih dari wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

"Rinciannya 9 meninggal di Majene, 26 di Mamuju," katanya.

Menurut Darno, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, sampai TNI-Polri hingga saat ini masih terus mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan.

"Nanti akan saya update lagi perkembangan terbarunya," tuturnya.

Sementara itu, data terakhir dari BPNPB menyebutkan, sekitar 637 orang mengalami luka-luka dan sekitar 15 ribu orang mengungsi akibat gempa di Majene.

"Sepuluh titik pengungsian Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda, dan Kecamatan Sendana," tulis laporan BNPB.

Sejumlah infrastruktur di Majene juga rusak akibat gempa seperti longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju yang membuat akses jalan terputus.

"(Ada) 300 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas (RB/rusak berat), 1 kantor Danramil Malunda (RB), jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil," tulis BNPB.

Sementara itu, kerusakan infrastruktur cukup parah juga terjadi di Mamuju yang menjadi ibu kota Sulawesi Barat.

"Hotel Maleo (rusak berat), Kantor Gubernur Sulbar (rusak berat), rumah warga rusak (pendataan), RSUD Mamuju (rusak berat), 1 unit minimarket (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil," tulis BNPB.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar