MUI Sudah Putuskan Kehalalan Vaksin Sinovac, Begini Hasilnya

Jum'at, 08/01/2021 18:35 WIB
MUI putuskan Vaksin Sinovac halal dan layak untuk digunakan (ist)

MUI putuskan Vaksin Sinovac halal dan layak untuk digunakan (ist)

Jakarta, law-justice.co - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memutuskan status kehalalan vaksin Sinovac asal China. Berdasarkan hasil audit dari Komisi Fatwa MUI diputuskan bahwa vaksin tersebut halal untuk digunakan.

"Kemudian terkait dengan aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi yang cukup panjang dari hasil penjelasan dari tim auditor, maka komisi fatwa menyepakati bahwa vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac yang diajukan oleh Bio Farma hukumnya suci dan halal, ini yang terkait dengan aspek kehalalannya," kata Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh, melalui akun YouTube TV MUI, Jumat (8/1/2021).

Niam mengatakan MUI hanya menentukan kehalalan vaksin Sinovac. Terkait keamanan akan diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Akan tetapi mengenai kebolehan penggunaannya ini sangat terkait dengan keputusan mengenai aspek keamanan penggunaan dari Badan POM," jelasnya.

MUI sebelumnya telah menuntaskan audit lapangan vaksin COVID-19 Sinovac. Audit ini dari Beijing hingga Bandung.

"Alhamdulillah, hari ini Selasa (5/1) tim auditor MUI telah menuntaskan pelaksanaan audit lapangan terhadap vaksin Sinovac, mulai di perusahaan Sinovac di Beijing dan yang terakhir di Bio Farma Bandung," kata Ketua MUI Bidang Fatwa dan Urusan Halal, Asrorun Niam Sholeh, dalam keterangannya, Selasa (5/1).

"Pelaksanaan audit lapangan dilanjutkan dengan diskusi pendalaman dengan direksi dan tim, berakhir jam 15.45. Dokumen yang dibutuhkan oleh tim auditor guna menuntaskan kajian, juga sudah diterima hari ini dari Sinovac, sekira pukul 14.30 WIB via surat elektronik," sebut Asrorun.

Untuk diketahui, sudah ada 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac dalam bentuk jadi yang tiba di Indonesia. Minggu depan, rencananya ada 15 juta bahan baku vaksin yang tiba di Indonesia. Demikian dikatakan Presiden Jokowi saat menyerahkan sertifikat tanah. Dari 3 juta dosis vaksin ini, 700 ribu di antaranya sudah dikirim ke daerah-daerah.

"Dua hari lalu telah kita kirim vaksin ke 34 provinsi tahapan pertama baru dikirim 700 ribu ke daerah-daerah. Tapi stok kita akan ada 3 juta baru dikirim ke daerah 700 ribu. Nanti akan dikirim lagi berikutnya akan dikirim lagi berikutnya, insyaallah minggu depan juga akan ada datang lagi 15 juta vaksin dalam bentuk baku bahan baku, bulk, yang akan diproduksi oleh Bio Farma," ujar Jokowi, yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1).

Vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada Rabu (13/1) secara serempak di 34 provinsi. Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuh akan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar