Menteri Edhy Resmikan Pasar Ikan Modern Pertama di Luar Jawa

Sabtu, 07/11/2020 15:43 WIB
Pasar Ikan Modern Palembang (KKP)

Pasar Ikan Modern Palembang (KKP)

Palembang, law-justice.co - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) pertama di luar Jawa, yakni di Palembang, pada 6 November 2020.

Pasar Ikan Modern ketiga tersebut berlokasi di Jl. P. Mangkunegara, 8 Ilir, Kec. Ilir Timur II, dibangun di atas lahan seluas 9.319 m2, dan luas bangunan 6.348 m2 di Palembang, Sumatera Selatan.

PIM Palembang ini akan menyusul PIM serupa yang telah dibangun di Jakarta dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Peresmian PIM ditandai dengan penandatanganan prasasti di hadapan Gubernur Sumatera Selatan, Hasan Deru.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, tujuan dibangunnya PIM untuk meningkatkan konsumsi  ikan masyarakat Palembang dan sekitarnya.

Selain itu, untuk menyediakan tempat jual-beli yang nyaman, bersih dan memenuhi standar sanitasi dan higiene.  Tujuan lainnya ialah menyediakan ikan yang bermutu, aman dikonsumsi, kontinyu, beragam dan terjangkau serta mengembangkan sentra bisnis perikanan dan industri pendukungnya.

Di sisi lain pembangunan PIM ini untuk mengembangkan tempat promosi dan edukasi sektor kelautan dan perikanan. Edhy Prabowo mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah gagasan yang baik untuk dorong terus pembangunan pasar ikan modern untuk daerah-daerah.

Menteri KKP RI tersebut berharap bahwa PIM Palembang bisa semakin memudahkan konsumsi dan mendekatkan ikan dengan masyarakat. PIM dikemas secara terintegrasi, terutama bagi masyarakat yang ingin menikmati secara langsung ikan segar dan bersih.

Menteri Edhy mengungkapkan, hadirnya PIM menunjukkan keseriusan pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam menghadirkan solusi terhadap persoalan ekonomi masyarakat. Menteri KKP RI menitipkan PIM kepada Pemprov Sumatera Selatan dan Pemkot Palembang untuk dijaga dan dikelola dengan baik.

Beliau juga mengajak Pemda dan jajaran serta keluarganya untuk meramaikan PIM sekaligus membantu mempromosikan dan mensosialisasikan PIM agar masyarakat dapat berbelanja ikan segar dan bersih.

Diharapkan PIM Palembang bisa menjadi jembatan perubahan bagi pedagang ikan dan konsumen. Menurut Jokowi, PIM menjadi jawaban terhadap sektor hilir atau pemasaran perikanan yang bersih dan segar terutama di wilayah daerah.

Menteri Edhy beserta jajarannya akan memastikan dan terus mengawal keberadaan PIM Palembang. Bahkan, beliau siap untuk memperkuat dan menerima usulan dari pemda setempat agar PIM menjadi lebih baik.

Adapun fasilitas yang ada di PIM terdiri dari:
1. Lapak ikan hidup, segar, dan olahan sebanyak 154 unit.
2. Foodcourt 10 unit.

3. Cold Storage kapasitas 15 ton 1 unit.
4. Ice flake machine kapasitas 1,5 ton/hari 1 unit.

5. Tempat bongkar muat.
6. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

Fasilitas penunjang terdiri atas:  
1. Kantor Pengelola.
2. Ruang Promosi.
3. Ruang Kesehatan dan Mushola.

Saat ini jumlah pedagang yang memanfaatkan PIM Palembang sebanyak 164 orang yang terdiri dari pedagang ikan segar, ikan hidup, restoran/kuliner dan komplementer.

Adanya berbagai fasilitas tersebut, PIM Palembang diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 300-400 orang yang terdiri dari pedagang ikan segar, ikan hidup, restoran/kuliner dan tenaga pendukung lainnya
 

(Asep Saputra\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar