Viral, Prabowo Dipaksa Beli Pesawat Tempur Made in China, Hoaks?

Jum'at, 20/12/2019 08:39 WIB
Prabowo Subianto Ketum Gerindra (wsj.net)

Prabowo Subianto Ketum Gerindra (wsj.net)

Jakarta, law-justice.co - Staf Khusus Menteri Pertahanan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan informasi-informasi yang beredar viral mengenai Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ditekan oleh otoritas China untuk membeli Alutsista asal Negeri Tirai Bambu itu, tidak benar.

"Hoax. Broadcast-broadcast (pesan berantai) tidak ada perjanjian pembelian pesawat tempur dengan China. Dan Pak Prabowo tentu tidak pernah bisa ditekan oleh siapa pun," kata Dahnil Anzar seperti melansir VIVAnews.com.

Kendati begitu, Dahnil membenarkan Prabowo tengah melakukan kunjungan dinas ke China sejak Senin kemarin. Ia juga membenarkan kunjungan ini untuk membicarakan kelanjutan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

"Pak Prabowo kunjungan kehormatan saja, dan bicara kerja sama pertahanan Indonesia-China," kata Dahnil.

Sebelumnya beredar viral bahwa Prabowo mendapatkan tekanan untuk menandatangani perjanjian pembelian pesawat tempur buatan China.

Dalam pesan berantai itu juga dikatakan, yang menjadi masalah, padahal pesawat sejenis dari Rusia jauh lebih bagus dan harga terjangkau. Sementara itu, China menjual pesawat tempur namun kode penggunaan peluru tetap dikendalikan oleh pihak mereka.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar