Peran 7 Pelaku Kasus Mutilasi Debt Collector hingga Sisa Tulang

Selasa, 15/10/2019 18:02 WIB
7 pelaku mutilasi (keepo.me)

7 pelaku mutilasi (keepo.me)

Jakarta, law-justice.co - Penemuan jenazah misterius di wilayah wisata Sukanagara, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Kamis (26/9/2019) lalu menggegerkan warga.

Apalagi mayat ini sudah dimutilasi dan kepalanya juga terpisah. Akhirnya terkuak jika korban adalah sosok debt collector.

Melansir dari Tribunnews.com dan Kompas.com, Selasa (15/10/2019), identitas mayat yang terbungkus plastik ini bernama Jenal Omposunggu (42). Korban adalah warga Blok Batujajar RT 01/15, Desa Batujajar Barat, Kecamatan Batujaja.

Akhirnya kemarin Minggu (13/10/2019) terungkap pelaku mayat yang kepalanya terpisah ini.

Hal ini seperti diungkapkan Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto soal penangkapan pelaku.

"Iya betul, Tim Khusus Satreskrim Polres Cianjur telah mengungkap pelaku pembunuhan dari kasus penemuan mayat di Sukanagara, Kabupaten Cianjur," ujar Juang.

"Pengungkapan dilakukan setelah timsus melakukan olah TKP dan mendengarkan keterangan dari para saksi," kata Juang.

7 Tersangka

Ada tujuh tersangka yang ditangkap. Dan dua di antaranya memiliki peran sebagai eksekutor.

Eksekutor itu yakni ANA alias Ahek (50) warga Cimahi dan CK alias Maung (42) warga Kabupaten Bandung Barat.

ANA dan CK telah ditetapkan sebagai tersangka utama.

Kemudian lima tersangka lain WL (43) ditangkap karena sebagai penadah HP.

SP (37) sebagai penadah HP. DA (41) perantara penadah motor. AT (43) ditangkap karena perantara penadah motor. Terakhir YP (54) ditangkap karena sebagai penadah motor.

Dikutip dari TribunJabar.com, pelaku pembunuhan Ahek mengaku sakit hati dan dipermalukan oleh korban.

"Dia (korban/red) menagih utang dengan mempermalukan saya, saya sakit hati," ujar Ahek saat Polres Cianjur menggelar pers rilis di Mapolres Cianjur, Senin (14).

Akeh juga menyebutkan jika ia memiliki hutang Rp 40 juta. Namun dengan bunganya ia harus membayar hingga Rp 150 juta.

Ahek menceritakan jika ia setiap hari mencicil hutangnya tersebut. Namun ia menilai cara korban menagih utangnya sudah kelewat batas.

"Padahal setiap hari saya bayar Rp 300-400 ribu, tapi cara dia menagih sudah kelewat batas," ujar Ahek.

Ahek mengaku sudah lama mengenal korban.

"Saya sudah kenal dengannya selama belasan tahun," katanya.

Jenal, korban yang berprofesi sebagai debt collector ini baru ditemukan dua minggu setelah dibunuh Ahek dan rekan lainnya. Bahkan, saat ditemukan tubuh Jenal sudah hampir menjadi kerangka.

Kondisi jasad Jenal telah membusuk, hampir menjadi kerangka. Selain itu jasadnya juga terlihat dibungkus plastik hitam, di sebelah plastik berisi sampah.

Sementara kepalanya ditemukan tak jauh tanpa pembungkus apapun. Diperkirakan korban telah dibunuh pada dua minggu lalu.

"Tepat di sebuah tebing telah ditemukan mayat tanpa identitas dalam kondisi membusuk diperkirakan 2 minggu," kata Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto.

Ditambahkan oleh Kapolsek Sukanagara AKP Cahyadi, pada hasil visum, diketahui mayat itu terluka di bagian usus dan bahu lengan sebelah kanan.

"Lukanya bagian usus, ada luka di bagian bahu lengan kanan, dan ada bercak darah pada kaus," ujar Kapolsek Sukanagara AKP Cahyadi.

Sosok Jenal diungkapkan kakaknya, Togu Ompusunggu (36) yang tinggal bersama.

Mulanya ia syok dengan kematian adiknya ini.

Ia juga mengungkapkan terakhir bertemu dengan adiknya pada Senin (2/10/2019).

Kaget tentunya kemudian mengetahui adiknya ditemukan tak bernyawa dalam kondisi yang mengenaskan.

"Makanya keluarga syok begitu mendengar kabar ini karena sebelumnya tidak ada firasat sama sekali dan dia yang saya tahu tidak pernah punya musuh," katanya.

"Ada polisi juga yang ngasih tahu dan kami juga sempat mencari mayatnya ke beberapa rumah sakit, ternyata positif ada di RSUD Sayang," kata Togu.

Menurutnya, Jenal tak suka berbuat macam-macam.

Korban merupakan seorang yang dikenal baik dan tidak pernah memiliki musuh.

"Apalagi minum alkohol, dia itu tidak bisa minum seperti itu, paling kalau sudah pulang bekerja itu nongkrong sambil ngopi," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Senin (6/10/2019).

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar