Respons Polisi Terkait Chat Grup WA Anak STM yang Viral
Selasa, 01/10/2019 20:02 WIB
Jakarta, law-justice.co - Saat demonstrasi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019) kemarin, beredar di media sosial grup whatsapp atau pesan singkat yang berisi percakapan anak STM.
Isi dari percakapan tersebut yakni beberapa pelajar yang gelisah menunggu pembayaran atas aksi demo yang mereka lakukan.
Isi percakapan yang tersebar berisi sejumlah anak STM yang datang ke Jakarta untuk berdemo karena dibayar. Lantas, mereka gelisah, marah-marah di grup tersebut mencari keberadaan si korlap aksi lantaran pembayaran tak kunjung dilakukan.
Melansir dari
Merdeka.com, tidak lama beredarnya isi chat dalam grup tersebut, netizen yang penasaran langsung mengecek nomor-nomor yang tertera. Hasilnya, melalui aplikasi pelacak nomor telepon Truecaller atau Get Contact didapati pemilik nomor tersebut adalah anggota kepolisian.
Menanggapi itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, ada upaya propaganda di media sosial menggunakan cara tersebut.
"Nah ini, jadi kita paham betul apa yang ada di media sosial itu. Karena sebagian besar adalah anonymous, narasi-narasi yang dibangun adalah narasi propaganda, tentunya dari direktorat Cyber Bareskrim sudah memprofiling," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/10/2019).
Menurut Dedi, pada akhirnya narasi yang digunakan bersifat provokatif untuk membuat kegaduhan di masyarakat. Sama halnya dengan kasus surat suara tercoblos di tujuh kontainer, dan lainnya.
"Belum bisa dipastikan, kalau itu anggota polisi pun kan belum bisa dipastikan betul anggota atau bukan, dan narasinya saya belum baca, ada unsur perbuatan pidananya nggak. Kalau enggak ada perbuatan pidana, nanti jajaran multimedia akan membuat literasi digital agar masyarakat betul-betul cerdas dan bijak menggunakan sosmed," kata Dedi.
Komentar