Kapolri Harus Mundur Jika Kasus Mahasiswa Tewas Tak Tuntas

Selasa, 01/10/2019 08:45 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Beritagar.id)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Beritagar.id)

Jakarta, law-justice.co - Angkatan Muda Muhamadiyah (AMM) Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas untuk dua orang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara yang tewas saat unjuk rasa hari kamis (26/9) lalu.

Kedua orang mahasiswa tersebut ialah Immawan Randy dan M Yusuf Kardawi yang diduga ditembak oleh puluru tajam aparat.

Massa AMM sendiri terdiri dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jatim, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jatim, Nasyiatul Aisyiyah, dan juga mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Dalam aksi yang digelar di depan Mapolda Jatim itu, mereka mendesak Polri segera melakukan penuntasan kasus penembakan mahasiswa.

"Telah wafat saudara kita, saudara seperjuangan kita. Saudara kita telah wafat Rendy dan Yusuf. Bapak kapolri Jenderal Tito Karnavian kalau tidak minta maaf kepada publik, maka?" ujar orator seperti melansir CNNIndonesia.com.

"Turun!" sahut massa.

Ketua Umum DPD IMM Jatim, Andreas Susanto mengatakan penembakan itu merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Untuk itu, jika Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak mampu menemukan pelaku penembakan, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mencopot jabatannya.

"Segera usut penembakan Imawan Randy. Apabila tak diusut kematian Randy, kami menuntut Tito mundur dari Kapolri," katanya.

Andreas mengakui, IMM dan keluarga korban dilibatkan dalam proses investigasi kasus penembakan dua mahasiswa tersebut. Namun sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi soal tindak lanjut polisi.

"Sampai hari ini belum ada informasi dari kepolisian," ujarnya.

Selain itu, mereka juga mendesak Jokowi untuk aktif memberikan respons terhadap setiap tindakan represif aparat kepolisian kepada aksi aktivis. Massa juga sempat menggelar Salat Gaib usai menggelar orasi dan kemudian melakukan mediasi dengan Kapolda Jatim Inspektur Luki Hermawan.

Sebelumnya, Randy, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari, tertembak peluru tajam, Kamis (26/9). Randy yang juga kader IMM itu terkena tembak di bagian dada saat berada di depan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Randy sempat dilarikan ke Rumah Sakit Korem Kendari pada pukul 15.30 WITA. Namun, pada pukul 15.44 WITA, nyawa Randy tak tertolong.

Selang sehari, Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, juga meninggal dunia usai sempat kritis dan menjalani operasi pada bagian kepala di RSUD Bahteramas. Yusuf meningal pada pukul 14.00 WITA.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar