Tolak Pin Emas, DPRD DKI Carikan Pin Kuningan untuk PSI

Selasa, 27/08/2019 11:40 WIB
PSI (Gunromli.com)

PSI (Gunromli.com)

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta sedang mencarikan pin penanda anggota DPRD DKI Jakarta yang berbahan kuningan untuk para anggota dewan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sekretaris Dewan M Yuliadi menyatakan pemberian pin kuningan ini merespons surat pernyataan PSI yang ingin mengembalikan pin emas milik mereka.

"Masih kita cari, kemarin (Minggu) kita cari. Besok dicari lagi kan mereka minta pin kuningan, bukan emas," kata Yuliadi saat dihubungi, Senin (26/8).

Yuliadi menjelaskan PSI sudah mengirimkan surat pernyataan pengembalian pin ke DPRD DKI per Kamis (22/8) lalu. Pin emas, kata Yuliadi, akan disimpan untuk anggota DPRD lain yang membutuhkan.

"Mereka tidak kami kasih pin emas karena berdasarkan surat pernyataan yang mereka buat kepada kami. Jadi pin kami simpan sebagai cadangan bilamana ada anggota yang PAW," ujar dia.

Secara teknis, pin emas akan dibagikan besok kepada para anggota DPRD DKI. Pin itu akan dibagi-bagikan ke masing-masing ruangan anggota DPRD DKI.

"Pokoknya pas mereka hadir ya kita kasih, bagi yang belum diterima. Tadi kan baru sebatas simbolis saja pembagiannya," jelas dia.

Di acara pelantikan DPRD DKI tadi pagi, pin emas hanya diberikan secara simbolis kepada empat anggota dewan. DPRD DKI Jakarta menganggarkan pin emas untuk para anggota dewan periode 2019-2024 dengan nilai total Rp1.332.351,130 (Rp1,3 miliar).

Ada dua jenis emas yang dianggarkan, yakni emas seberat 5 gram untuk 132 orang dengan anggaran Rp552.703.800, dan emas seberat 7 gram untuk 133 orang total Rp779.647.330 Emas yang dianggarkan ialah dengan jenis 22 karat dan harga per gram sebesar Rp761.300 per gram.

Pin Sendiri

Anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 dari PSI Idris Ahmad mengonfirmasi pengembalian pin berbahan emas untuk anggota dewan.

"Pada prinsipnya kami sudah menyampaikan surat resmi untuk menolak, tidak menerima (pin emas), dan mereka sudah siap menyimpan," kata Idris setelah pelantikan Anggota DPRD DKI 2019-2014, Jakarta Pusat.

Idris juga mengatakan dalam waktu dekat, PSI akan membuat berita acara sebagai bukti pengembalian pin tersebut.

"Kita akan bikin berita acara sebagai bukti kita akan mengembalikan," ucapnya.

Idris mengatakan pin tersebut akan dikembalikan hanya oleh beberapa perwakilan dari PSI sebagai bentuk simbolis atas penolakan partai terhadap pemberian pin berbahan emas.

Dia pun mengaku PSI akan membuat pin sendiri untuk menggantikan pin yang dikembalikan.

"Kemungkinan besar kita akan buat (pin) sendiri sih, tapi pasti disesuaikan koordinasi," ucap Idris.

Idris mengatakan pihaknya akan berkoordinasi untuk melihat ukuran, dan bentuk yang sesuai dengan pin asli, namun hanya berbeda dari segi bahan. Menurut Idris, bahan yang akan dipakai sebagai pengganti emas adalah kuningan.

"Kita akan koordinasi atas ukuran, dan bentuknya. Sebenarnya sih standarnya kuningan sih ya [bahannya], standar bahannya biar awet kita pilih kuningan, tapi kita sekarang tetap akan koordinasi," ujarnya.

PSI memiliki delapan kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024. Selain Idris, tujuh nama lain anggota PSI di DPRD DKI adalah: Anthony Winza Probowo, Viani Limardi, Justin Adrian, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, August Hamonangan, William Aditya Sarana, Eneng Malianasari.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar