Viral, Turis Bule Lecehkan Pura dan Air Suci di Ubud Bali

Senin, 12/08/2019 00:03 WIB
Pasangan pelaku pelecehan pura dan air suci di Ubud Bali, Znedek Slouka dan Sabina Dolezalova (Tribun Travel)

Pasangan pelaku pelecehan pura dan air suci di Ubud Bali, Znedek Slouka dan Sabina Dolezalova (Tribun Travel)

law-justice.co - Baru saja melaporkan seorang perempuan bernama Lisa Marlina karena dianggap melecehkan masyarakat Bali, pengusaha sepatu yang juga kader partai Nasdem, Niluh Djelantik kembali merasa gerah. Kali ini disebabkan oleh kelakuan sepasang turis di sebuah pura di Ubud, Bali.

Melalui akun Facebook miliknya, Niluh mengunggah video yang menampilkan seorang lelaki bernama Znedek Slouka dan seorang perempuan bernama Sabina Dolezalova, yang sedang berada di sebuah pura di desa Padangtegal, Monkey Forest, Ubud.

Kedua bule asal Ceko itu, nampak tertawa-tawa, kemudian, turis laki-laki menadahkan tangannya ke pancuran air yang dianggap suci di pura tersebut, dan melemparkan air suci itu ke bokong si perempuan yang dengan sengaja mengangkat roknya, dan menyodorkan pantatnya ke pasangannya.

Kelakuan kedua orang itu tak urung membuat pengusaha asli Bali tersebut mencak-mencak. Masih melalui akun Facebook-nya, Niluh menyampaikan keberatannya, sekaligus melaporkan kejadian itu pada pihak Imigrasi Bali dan Imigrasi Denpasar.

Sabina and Znedek, you both are a disgrace to our island. You may remove your Instagram page well here you are on Facebook. 

Pelaku pelecehan pelinggih disalah satu pura di Gianyar. Yang lelaki menggunakan air suci dari salah satu pelinggih untuk menceboki si perempuan. 

Mereka ternyata bukan turis. 
Tinggal di Bali. Entah apa pekerjaannya. Katanya digital nomad. Berarti kerja online ? 
Penasaran pengen lihat ijin tinggalnya. 

Kepada Yth @imigrasibali @imigrasidenpasar saya minta tolong dicek ijin tinggalnya, kalau melanggar deportasi saja. 

Benalu-benalu seperti ini musti dibersihkan. Kalau bukan kita yang menjaga tanah kelahiran kita, siapa lagi ? 

Niluh Djelantik

Dilansir dari Tribun Travel, sepasang bule itu telah meminta maaf melalui video yang diunggah di akun instagram mereka. "Kami minta maaf, karena kami tidak memahami mengenai air suci tersebut, dan kami sama sekali tidak berniat buruk," ujar Sabina dan Znedek.

Meski pun begitu, Niluh tidak begitu saja percaya dengan permintaan maaf itu.  Di Facebook, ia menulis surat yang ditujukan kepada anggota DPD Bali, Arya Wedakarna, meminta agar tetap menindaklanjuti perbuatan turis tersebut. 

Kepada @aryawedakarna 

Sayang, 
Pernyataan maaf kedua manusia ini adalah pembohongan publik. Mereka tahu bahwa lokasi dimana mereka merekam tindakan menjijikkan adalah tempat suci. Dengan jelas perempuan yang merekam video tersebut mengatakan svecena voda yang berarti holly water atau air suci. 

Mohon perketat aturan untuk wisatawan masuk ke tempat suci di tanah kelahiran kita. 

Saran saya, kedua manusia tengil ini selain harus bertanggung jawab atas upacara pembersihan pura yang mereka lecehkan, mereka juga harus diberi sanksi. 

Bali tak akan runtuh jika menegakkan aturan dengan menyeleksi wisatawan yang masuk. Hanya ini rumah yang kita punya dan jika sudah tidak ada lagi rasa respek dan menghargai bagaimana dengan kelangsungan anak cucu kita ? 

Sudah terlanjur sering kita berbaik hati, akibatnya? Kepala kita diinjak oleh turis yang merasa bisa seenaknya bersikap. 

Kalau mereka melakukan hal yang sama di negara lain, urusannya sudah masuk hukum pidana. 

Mbok Niluh tidak minta mereka dipenjara. Cukup cek apakah mereka benar-benar turis atau malah cari makan di Bali dengan ilegal. Cari juga siapa perekamnya. 

Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi wisatawan lainnya. 

Pang sing campah ajak gumi Bali. 

Salam sayang, Niluh Djelantik

Menanggapi masalah pelecehan air suci oleh turis bule itu, Arya Wedarkarna, dikutip dari Tribun Bali mengatakan, sudah menghubungi kedua turis tersebut dan meminta untuk membuat upacara Guru Piduka, yang melibatkan pengempon pura dan warga adat.

 

(Reko Alum\Reko Alum)

Share:




Berita Terkait

Komentar