Belum Diresmikan Bandara Baru Yogya Sudah Terendam Banjir

Minggu, 24/03/2019 12:50 WIB
Halaman Jalan Masuk Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, Tergenang Banjir Parah (18/3/2019). Ist

Halaman Jalan Masuk Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, Tergenang Banjir Parah (18/3/2019). Ist

Kulonprogo, law-justice.co - Sejatinya bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta ini akan diresmikan Jokowi pada awal April nanti atau sebelum memasuki masa tenang dan sebelum acara Pilpres. Sekaligus tentu saja kita tahu maksudnya adalah buat pencitraan. Akibatnya pekerja dipaksakan untuk siang malam 24 jam mengerjakan proyek bandara ini. Bahkan seperti dikutip dari Yogya Inside, kabarnya dari yang semula mempekerjakan 3.000 tenaga, ditambah lagi jumlahnya hingga menjadi 5.000 orang dan harus bekerja nonstop dalam durasi 24 jam.

Begitu juga dengan bandara Yogya. Bandara yang dikebut karena tujuan ambisi yang sama minggu lalu (18/3) menuai dampaknya. Begitu kena guyuran hujan agak lama langsung kawasan bandara terendam air seluruhnya. Bahkan ada bagian landasan pacu yang terendam di atas satu meter bahkan mencapai dada orang dewasa.

Semuanya hanya demi target agar bisa memenuhi permintaan pemerintah pusat yang ingin bandara baru ini bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi pada awal April. Dengan pendaratan pertama oleh penerbangan pesawat yang membawa Jokowi dan rombongannya. Namun apa yang terjadi? Sesuatu yang dipaksakan memang akan berimpak pada kualitas. Sesuatu yang grusa grusu pengerjaannya pasti tidak akan sempurna hasilnya. Persis kayak pembangunan tol yang terkesan dikebut demi peresmian gunting pitanya secepatnya. Akibatnya banyak pembangunan tol ambrol saat dalam pengerjaan.


Sebetulnya Sultan sudah mengingatkan ke Angkasa Pura sejak Pebruari lalu agar bandara tidak dikerjakan terburu-buru. Sewajarnya saja sampai benar-benar siap untuk digunakan baru dibuka jalur penerbangannya. Tapi apa boleh buat jika dari pusat menginginkan pokoknya awal April sudah harus siap didarati pesawat dan dibuka secara resmi oleh presiden RI, otomatis pengerjaannya dikebut. Akibatnya terjadi pengerahan massa pekerja hingga ribuan tadi dan karena siang malam pengerjaan proyeknya pasti banyak hal jadi tak sempurna.

Badan manusia saja butuh istirahat. Itu hukum alamnya. Kalau dipaksa terus menerus bekerja pasti ujungnya akan ambruk. Dalam konteks bandara Kulonprogo Yogyakarta ini tampaknya alam yang marah. Ia protes dengan perilaku manusia yang sudah dibatas kewajaran. Memaksakan diri, memperkosa waktu, kemerungsung, tidak alamiah dan tidak berproses sewajarnya.

Dan salah satu bentuk kemarahannya adalah dengan langsung merendam landasan pacu dan kawasan bandara itu hingga ketinggian hampir dua meter. Kalau sudah begitu, apa mau dipaksakan oleh pak Jokowi bahwa bandara  NYIA akan gunting pita pada 7 April? Karena Presiden ingin mencitrakan dirinya lagi sebagai presiden yang hebat yang bisa mempersembahkan bandara besar untuk masyarakat Yogya?

Sayangnya semakin ke sini masyarakat semakin cerdas dan tak mudah dikibuli dengan pencitraan-pencitraan lagi. Masyarakat sudah merasakan telah lama jadi korban kepalsuan-kepalsuan semacam itu. Mari kita lihat saja nanti. Tetap diresmikan sebelum Pilpres atau ditunda sampai benar-benar siap sempurna.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar