Dibakar oleh Pacarnya, Atlet Olimpiade 2024 Rebecca Cheptegei Tewas

Jum'at, 06/09/2024 10:16 WIB
Atlet Olimpiade 2024 Rebecca Cheptegei Tewas. (People).

Atlet Olimpiade 2024 Rebecca Cheptegei Tewas. (People).

Jakarta, law-justice.co - Seorang Atlet Olimpiade asal Uganda, Rebecca Cheptegei dikabarkan meninggal dunia setelah dibakar kekasihnya, pada hari Kamis (5/9) lalu.

Kabar tersebut dikonfirmasi federasi atletik Uganda lewat akun X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

"Kami sangat sedih mengumumkan meninggalnya atlet kami, Rebecca Cheptegei, pagi ini secara tragis menjad korban kekerasan dalam rumah tangga," demikian pernyataan Federasi Atletik Uganda.

"Sebagai federasi, kami mengutuk tindakan tersebut dan menyerukan keadilan. Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang," keterangan federasi menambahkan.

CNN Melaporkan, Cheptegei yang tinggal di Kenya, berada dalam kondisi kritis setelah menderita luka bakar di 75 persen tubuhnya. Ia mendapat serangan di rumahnya di wilayah barat Trans Nzoia County.

Cheptegei merupakan salah satu atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Ia finis di urutan ke-44 di cabang olahraga maraton putri.

Kepala polisi Trans Nzoia County Jeremiah Ole Kosium menyatakan Cheptegei disiram bensin dan dibakar oleh kekasihnya, Dickson Ndiema.

Ndiema melakukan aksinya pada Minggu di rumah korban. Ia nekat membakar kekasihnya sendiri karena sengketa tanah. Ndiema juga terbakar dan dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Eldoret.

Seorang pejabat medis rumah sakit tempat Cheptegei dirawat mengatakan kepada afilisi CNN Citizen TV, bahwa sang atlet menderita kegagalan multiorgan pada Rabu (4/9) malam.

Ini bukan kali pertama atlet wanita di Kenya mengalami kekerasan dari orang-orang terdekat. Pada tahun 2021, pelari Kenya berusia 25 tahun Agnes Tirop ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher. Mantan suaminya diadili atas pembunuhannya.

Beberapa bulan kemudian, atlet kelahiran Kenya Damaris Mutua ditemukan tewas dicekik dengan bantal menutupi wajahnya di sebuah rumah. Pihak kepolisian juga menyatakan sang pacar sebagai tersangka.

Menteri Olahraga Murkomen mengatakan, tragedi Cheptegei adalah pengingat bahwa Kenya harus melakukan aksi lebih serius untuk memerangi kekerasan berbasis gender.

Ini bukan kali pertama atlet wanita di Kenya mengalami kekerasan dari orang-orang terdekat. Pada tahun 2021, pelari Kenya berusia 25 tahun Agnes Tirop ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher. Mantan suaminya diadili atas pembunuhannya.

Beberapa bulan kemudian, atlet kelahiran Kenya Damaris Mutua ditemukan tewas dicekik dengan bantal menutupi wajahnya di sebuah rumah. Pihak kepolisian juga menyatakan sang pacar sebagai tersangka.

Menteri Olahraga Murkomen mengatakan, tragedi Cheptegei adalah pengingat bahwa Kenya harus melakukan aksi lebih serius untuk memerangi kekerasan berbasis gender.

Baca artikel CNN Indonesia "Atlet Olimpiade 2024 Rebecca Cheptegei Tewas Dibakar Pacar" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20240905193458-178-1141485/atlet-olimpiade-2024-rebecca-cheptegei-tewas-dibakar-pacar.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar