Musim Kemarau di Indonesia Mundur, Ini Daerah yang Alami Suhu Panas

Kamis, 25/04/2024 16:32 WIB
Sebagian warga Indonesia akan merasakan suhu panas selama satu pekan (solopos.com)

Sebagian warga Indonesia akan merasakan suhu panas selama satu pekan (solopos.com)

Jakarta, law-justice.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia 2024 akan mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, beberapa wilayah diperkirakan akan melalui musim kemarau yang lebih panas dari sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di Juli dan Agustus 2024. 

Pergeseran awal musim kemarau terjadi di sekitar 40 persen zona di Indonesia. Di sisi lain, musim kemarau terjadi lebih awal di 25 persen wilayah di RI.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya (periode 1991-2020), maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 ZOM (40%), sama pada 175 ZOM (25%), dan maju pada 105 ZOM (15%)," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan pers, dikutip Rabu (24/4/2024).

Berikut wilayah yang kemaraunya diprediksi mundur:

Sebagian Sumatra Utara

Sebagian Riau

Lampung

Banten

Jakarta

Jawa Barat

DIY

Jawa Timur

Sebagian besar Kalimantan

Sebagian Bali

NTB

Sebagian NTT

Sebagian Sulawesi Tenggara

Sebagian Sulawesi Barat

Sebagian besar Sulawesi Tengah

Gorontalo

Sebagian Sulawesi Tengah

Sebagian Maluku

Sementara itu, jika dibandingkan terhadap klimatologinya, secara umum musim kemarau 2024 diprediksi bersifat normal dan atas normal, masing-masing sebanyak 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%). Namun, terdapat 61 ZOM (8,73%) yang diprediksikan bersifat bawah normal.

Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah dan sebagian Papua Selatan.

Sedangkan, wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal yaitu sebagian kecil pesisir selatan Sumatra Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.

Dikutip dari CNBC Indonesia, terkait El Nino, Dwikorita menerangkan bahwa hingga awal Maret 2024, pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudra Pasifik menunjukkan El Nino moderat masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59. Sedangkan di Samudra Hindia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD Netral.

Fenomena El Nino diprediksi akan segera menuju netral pada Mei, Juni, Juli 2024 dan setelah triwulan ketiga (Juli-Agustus-September) 2024 berpotensi beralih menjadi La Nina-Lemah.

Sementara itu, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga September 2024. Sedangkan kondisi suhu muka laut di Indonesia, diprediksikan berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0.5 - +2.0 derajat celcius lebih hangat dari kondisi normalnya.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar