Wasit `Amplop` Karena Keputusan Kontroversial di Piala Asia U-23

Selasa, 16/04/2024 22:49 WIB
Kapan Indonesia U-23 vs Timnas Qatar U-23 di Piala Asia U-23 2024?  foto PSSI

Kapan Indonesia U-23 vs Timnas Qatar U-23 di Piala Asia U-23 2024? foto PSSI

law-justice.co -  Timnas Indonesia U-23 menghadapi Qatar dalam matchday pertama Grup A Piala Asia U-23 2024 pada pertandingan kemarin sangat merugikan . 

Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana alias Coach Justin, menuding Nasrullo Kabirov sebagai `wasit amplop` karena banyak melahirkan keputusan kontroversial di Piala Asia U-23.

Nasrullo menjadi wasit utama ketika Timnas Indonesia U-23 menghadapi Qatar dalam matchday pertama Grup A Piala Asia U-23 2024, Senin (15/4/2024) malam WIB. Sayangnya,  Timnas Indonesia sikap Nasrullo banyak merugikan Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan tersebut.

Apa saja yang  kerugian yang dialami  di antaranya seperti hadiah penalti untuk Qatar yang melibatkan Rizky Ridho, kartu merah Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, hingga beberapa keputusan lain yang dianggap menguntungkan tuan rumah.

 

Berbagai kecaman tak ayal datang kepada Nasrullo yang tidak profesional dalam menjalankan tugasnya. Tidak hanya dari Indonesia, kritik pedas juga datang kepada wasit Nasrullo dari berbagai belahan dunia. Coach Justin pun merupakan salah satu figur sepak bola Tanah Air yang mengkritik keras wasit asal Tajikistan tersebut. "Ini wasit amplop nih asli. Parah ini," kata Justin dikutip dari kanal YouTube Justinus Lhaksana.

Selain lewat kanal YouTube, Coach Justin juga blak-blakan melontarkan pendapatnya soal laga Timnas Indonesia melawan Qatar via Instagram. Coach Justin menilai Qatar U-23 seharusnya malu karena memainkan laga melawan tim yang berisi sembilan pemain, tetapi kalah dari sisi statistik. Kemenangan yang diraih Qatar dianggap Coach Justin hanya dibantu wasit.

"Lawan sembilan orang aja kayak gini, gw justru malu kalo jadi pemain Qatar. Plus dibantu wasit pula," ungkapnya. Ia bahkan menyematkan tagar khusus di postingannya karena tim tuan rumah dinilai tidak sportif. "Main lawan sembilan orang bisa kalah ball possesion, asli tim Qotor ini bapuknya minta ampun, kebantu penalti sama dua red card.

Gitulah kalau tuan rumah merasa semua bisa dibeli, dulu Pildun (Piala Dunia) dan Piala Asia, sekarang wasit #boycotqatar," kata Coach Justin.

 

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar