Usai Heboh Khotbah Pemilu Curang, Khatib Salat Id di Bantul Minta Maaf

Minggu, 14/04/2024 08:56 WIB
Usai Heboh Khotbah Pemilu Curang, Khatib Salat Id di Bantul Minta Maaf. (Istimewa).

Usai Heboh Khotbah Pemilu Curang, Khatib Salat Id di Bantul Minta Maaf. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Khatib salat idulfitri 1445 H di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY, Rabu (11/4), Untung Cahyono secara resmi meminta maaf atas ceramahnya yang telah memuat materi soal kecurangan pemilu.

Selain itu dia juga mengatakan alasannya memasukan materi soal itu untuk saling mengingatkan.

"Kami menyatakan memohon maaf apa yang sudah membuat warga mungkin terganggu pandangan kami," katanya di sebuah rumah makan daerah Banguntapan, Bantul, DIY, Sabtu (13/4).

Permintaan maaf Untung sampaikan karena ia menyadari pandangannya melalui khotbahnya kemarin kurang bisa diterima para jamaah salat id atau masyarakat pada umumnya.

Dia sadar pemilihan materi ceramah kemarin tidak sesuai dengan waktu, tempat, serta jemaah yang menurutnya mungkin memiliki persepsi masing-masing.

Terlebih, Untung juga mengakui dirinya dan panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan selaku penyelenggara salat id sama-sama tak saling berkomunikasi terlebih dahulu perihal materi khotbah kemarin.

Maka dari itu, Untung mengaku telah melakukan introspeksi dan mengoreksi diri pascakejadian ini. Ia berjanji untuk lebih berhati-hati lagi ke depannya.

"Saya harus merasa perlunya introspeksi dan muhasabah atau koreksi diri atau introspeksi diri. Ketika memang apa yang saya sampaikan itu menjadi sebuah persoalan," ungkapnya.

Untung mengklaim materi khotbah miliknya yang menyinggung politik sebenarnya tidaklah banyak. Dia sengaja menyematkan topik itu dengan maksud saling mengingatkan sebagai sesama umat muslim.

"Ya saya sebagai sosok muslim yang harus belajar banyak hal kalau mengkritik itu ya memang sesuatu yang penting, karena ajaran Islam sendiri juga watawa saubil haq watawa saubis sabr itu kan untuk saling mengingatkan berlaku melakukan hal yang haq dan juga saling mengingatkan," kata Untung.

"Nah kalau konteksnya saling mengingatkan ini kan memang tidak ada batasannya, siapa pun yang perlu diingatkan ya memang harus diingatkan," sambung dia.

Untung menuturkan, materi ceramah secara keseluruhan ia siapkan sendiri sejak dimintai tolong menjadi khatib.

Untung sendiri enggan menyimpulkan bahwa materi ceramahnya yang membuat para jamaah salat id membubarkan diri meninggalkan lokasi saat sesi khotbah belum selesai.

Menurutnya bisa saja jemaah bubar karena sudah pegal duduk, ingin buru-buru pulang atau karena gerimis.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan momen jamaah `bubar jalan` salat idulfitri ketika khatib menyampaikan khotbah menyangkut kecurangan pemilu.

Dalam unggahan itu, terdapat dua video berdurasi pendek. Pertama, menampilkan sejumlah jamaah meninggalkan lapangan tempat salat dan kedua, menunjukkan sosok khatib dengan ceramahnya yang menyinggung kecurangan pemilu melibatkan pejabat negara.

Kepala Kantor Kemenag Bantul, Ahmad Shidqi sementara itu mengaku telah menerima laporan perihal kejadian ini dan meminta agar seluruh panitia penyelenggara salat id lain lebih berhati-hati ke depannya.

Lagipula, Ahmad menekankan Kemenag Bantul beberapa hari sebelum lebaran telah membuat dan mengedarkan panduan penyelenggaraan salat idulfitri 1445 H sebagai tindak lanjut SE Menag Nomor 1/2024.

Adapun dari pihak panitia penyelenggara salat id juga sudah meminta maaf atas kelalaian mereka. Salat idulfitri di Lapangan Banguntapan pada Rabu (10/4) kemarin diselenggarakan oleh panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan.

"Kami mohon maaf untuk itu," kata Ketua PHBI Tamanan, Sujendro Nugroho saat dihubungi, Jumat (12/4).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar