Awak Kapal Kontainer yang Rubuhkan Jembatan di AS Bertahan di Kapal

Kamis, 11/04/2024 14:50 WIB
Jembatan Francis Scott Key di Kota Baltimore, Amerika Serikat, ambruk setelah sebuah kapal menabraknya.(StreamingTimeLive via BBC )

Jembatan Francis Scott Key di Kota Baltimore, Amerika Serikat, ambruk setelah sebuah kapal menabraknya.(StreamingTimeLive via BBC )

Jakarta, law-justice.co - Sekelompok pelaut di kapal kontainer Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore akhir Maret masih berada di kapal itu, dan tidak jelas kapan mereka dapat kembali ke rumah. Otoritas mengonfirmasi bahwa 21 orang awak kapal kontainer Dali masih tinggal di dalamnya.

Mereka masih berada di kapal dua minggu penuh setelah kecelakaan tanggal 26 Maret, yang mengakibatkan kematian 6 orang. Awak kapal, 20 warga negara India dan satu warga Sri Lanka, telah dipersiapkan untuk perjalanan selama 35 hari dan dengan demikian memiliki persediaan yang cukup.

"Kami menjaga jalur komunikasi terbuka dengan kru melalui perwakilan kapal mereka dan mereka tampak dalam semangat dan kesehatan yang baik," sebut otoritas yang dikutip detikINET dari Futurism.

Salah satu pelaut diturunkan untuk dirawat di rumah sakit karena luka ringan, namun telah dikembalikan ke kapal. "Kami memfasilitasi dukungan sumber daya kesehatan mental, akomodasi keagamaan, dan kegiatan peningkatan moral. Kami akan terus memantau situasi dan kebutuhan mereka serta menanganinya jika diperlukan," tulis tim penolong.

Saat ini tidak ada rencana untuk menurunkan mereka karena penyelidikan atas kecelakaan terus berlanjut. Walau mereka memiliki cukup makanan dan perbekalan, namun terdampar di dalamnya tampak seperti situasi menegangkan dan tanpa adanya akhir yang jelas. Terlebih, mereka berada sangat jauh dari rumah.

Selama tahap awal penyelidikan federal terhadap runtuhnya Jembatan Francis Scott Key, penyelidik berfokus pada sistem tenaga listrik dari kapal kontainer besar yang menyimpang dari jalur itu. Jennifer Homendy, ketua Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, mengatakan lembaganya mengumpulkan data dengan bantuan Hyundai. "Di situlah fokus kami saat ini dalam penyelidikan ini," jelasnya.

Mereka fokus pada sistem kelistrikan. Kapal mengalami masalah listrik beberapa saat sebelum kecelakaan, dibuktikan dalam video yang menunjukkan lampunya padam dan menyala kembali. Penyelidik juga memeriksa desain jembatan dan bagaimana jembatan itu dapat dibangun dengan perlindungan dermaga yang lebih baik.

Kapal kontainer Dali meninggalkan Baltimore, membawa muatan dan menuju Sri Lanka, ketika menabrak salah satu tiang penyangga yang menyebabkan jembatan tersebut runtuh ke Sungai Patapsco dan menyebabkan enam anggota kru perbaikan jalan terjun hingga tewas. Penyelam menemukan tiga jenazah dari bawah air, sementara tiga korban lainnya belum ditemukan.

Para kru telah bekerja untuk mengekstraksi bagian-bagian jembatan yang runtuh, termasuk yang ada dalam lumpur di dasar Sungai Patapsco. "Pekerjaan ini sangat rumit," kata Gubernur Maryland Wes Moore.***

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar