Gaji CEO Boeing Kembali Naik, Walau Banyak Insiden Kerusakan Produk

Sabtu, 06/04/2024 15:32 WIB
Logo perusahaan produsen pesawat terbang Boeing - Reuters/Lucy Nicholson

Logo perusahaan produsen pesawat terbang Boeing - Reuters/Lucy Nicholson

Jakarta, law-justice.co - Boeing mengungkapkan bahwa tahun lalu paket gaji CEO naik sekitar 45%. Pengumuman ini datang bersamaan dengan pengunduran dirinya setelah peristiwa ledakan panel pesawat saat penerbangan Alaska Air Januari lalu.

Melansir dari Reuters, Boeing menyebutkan bahwa paket gaji sang CEO Dave Calhoun pada 2023 naik sekitar 45% menjadi hampir US$33 juta atau sekitar Rp524,29 miliar (asumsi kurs Rp15.887/US$).

Dilaporkan, sebagian besar kompensasi Calhoun adalah dalam bentuk saham ditangguhkan yang nilainya telah turun setelah tragedi di udara pada awal tahun tersebut.

Dalam pengajuan peraturan, nilai yang disesuaikan dari total kompensasi Calhoun pada 2023 adalah US$24,8 juta atau sekitar Rp394,01 miliar. Dalam dokumen itu, tidak disebutkan paket pensiun bagi Calhoun yang mengumumkan pengunduran diri pada 25 Maret 2024 lalu.

Menurut pengajuan tersebut, pada 2022 lalu Calhoun menerima total kompensasi sebesar US$22,6 juta atau sekitar Rp359,06 miliar. Sedangkan pada akhir 2023, potensi pembayaran pensiun Calhoun sebesar lebih dari US$44 juta atau sekitar Rp699,06 miliar.

Dilaporkan, pada 2023 lalu Calhoun membawa pulang gaji US$5 juta atau sekitar Rp79,43 miliar setelah menolak untuk dipertimbangkan untuk bonus sebesar US$2.8 juta atau sekitar Rp44,48 miliar, dibandingkan dengan US$7 juta atau sekitar Rp111,21 miliar pada 2022.

Pengajuan sebelumnya menunjukkan bahwa Calhoun tidak menerima bonus dalam tiga tahun terakhir.

Kesepakatan memperoleh gaji aktual sebesar US$2.6 juta pada 2023 dan total kompensasinya melonjak 42 persen menjadi US$12.5 juta, meskipun Boeing memperkirakan nilai saat ini sebesar US$9.7 juta.

Dilaporkan, saham Boeing telah anjlok hampir 30 persen pada tahun ini karena perusahaan menghadapi kekhawatiran kualitas dari regulator dan pelanggan setelah peristiwa ledakan di pesawat jet Alaska Airlines tipe 737 MAX 9 pada pada 5 Januari 2024 lalu.

Selain itu, produksi pesawat terlaris Boeing, yakni 737 MAX telah merosot dalam beberapa pekan terakhir karena regulator Amerika Serikat (AS) meningkatkan pemeriksaan pabrik dan produsen pesawat tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas.

Krisis ini mengakibatkan perombakan manajemen secara luas dengan Ketua Dewan Boeing, Larry Kellner dan Kepala Bisnis Pesawat Komersial, Stan Deal turut mengundurkan diri.

Tidak hanya itu, Chief Operating Officer Boeing, Stephanie Pope juga telah menggantikan Deal.

"Saya berjanji bahwa secara pribadi dan kami sebagai dewan tidak akan menyia-nyiakan upaya kami untuk membawa perusahaan ini ke tempat yang seharusnya," ujar ketua dewan Boeing yang baru, Steve Mollenkopf kepada para pemegang saham, dikutip Sabtu (6/4/2024).

Dewan Boeing juga memutuskan bahwa pada tahun ini nilai penghargaan jabatan eksekutif jangka panjang akan dikurangi berdasarkan persentase penurunan harga saham perusahaan sejak kejadian ledakan dan tanggal penghargaan 2024.

Akibat penurunan tersebut, Calhoun akan menerima penghargaan sebesar US$13.25 juta atau sekitar Rp210,51 miliar pada 2024, dibandingkan dengan target sebesar US$17 juta atau sekitar Rp270,09 miliar. Setahun sebelumnya, penghargaannya adalah US$21.25 juta.

Setelah dua kecelakaan terpisah pada 737 MAX pada 2018 dan 2019 yang menewaskan total 346 orang, Boeing telah mengba kebijakan kompensasi eksekutifnya untuk menekankan keamanan dan kualitas produk.

Pada 2024, keselamatan dan kualitas pesawat komersial Boeing akan diberi bobot sebesar 60 persen saat menentukan insentif tahunan, dibandingkan dengan bobot 40 persen untuk kinerja keuangan.

Penghargaan insentif jangka panjang untuk pejabat eksekutif Boeing juga akan mencakup metrik baru, seperti mewajibkan survei budaya karyawan untuk menilai manajemen keselamatan.

Pada Februari, sebuah panel ahli yang meninjau manajemen keselamatan menemukan "kesenjangan" antara manajemen senior Boeing dan karyawan dalam budaya keselamatan.

Direktur keadilan upah dan kompensasi eksekutif di organisasi advokasi pemegang saham As You Sow, Rosanna Weaver mengatakan bahwa dia menilai Boeing sedang melakukan hal yang tepat dengan memberikan penghargaan untuk keselamatan, meskipun upaya tersebut seharusnya ada "sejak awal".***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar