Ungkapan Jonatan Christie usai Lolos Semifinal All England 2024

Sabtu, 16/03/2024 13:04 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berhasil menumbangkan wakil dari China Shi Yu Qi pada babak semifinal Daihatsu Indonesia Master 2023 di Istora Senayan pada Sabtu (28/1/2023). Yang mana pada pertandingan ini Jonatan Christie mendapatkan perlawanan yang cukup sengit dari Shi Yu Qi dan berhasil mengalahkan melalui rubber set. Robinsar Nainggolan

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie berhasil menumbangkan wakil dari China Shi Yu Qi pada babak semifinal Daihatsu Indonesia Master 2023 di Istora Senayan pada Sabtu (28/1/2023). Yang mana pada pertandingan ini Jonatan Christie mendapatkan perlawanan yang cukup sengit dari Shi Yu Qi dan berhasil mengalahkan melalui rubber set. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Jonatan Christie mengaku dan bersyukur bisa menyusul langkah Anthony Sinisuka Ginting untuk lolos ke semifinal All England 2024 pada Sabtu 16 Maret 2024.

Kepastian itu didapat Jonatan setelah menang atas unggulan kedua asal China, Shi Yu Qi, 21-12 di babak perempat final. Shi memutuskan untuk mundur di gim kedua All England 2024.

Dengan ini, maka Indonesia sudah memastikan dua wakilnya di babak empat besar turnamen BWF Super 1000 kali ini seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Sebelumnya, Ginting lebih dulu memastikan satu tempat ke semifinal All England Open 2024 usai mengalahkan unggulan pertama asal Denmark, Viktor Axelsen, pada pertarungan ketat di partai delapan besar.

Selepas pertandingan, Jonatan memberikan penghormatan kepada Shi Yu Qi yang tak bisa melanjutkan permainan karena masalah penurunan fisik.

"Saya memberikan respek dan hormat saya kepada Shi Yu Qi yang bermain luar biasa minggu lalu. Tidak mudah mempertahankan kondisi dan performa di turnamen back to back, Shi Yu Qi coba melakukan itu sampai pertandingan tadi," kata Jonatan lewat rilis PP PBSI.

Jonatan menjelaskan, penampilan Shi pada gim pertama memang sedikit berbeda dari biasanya. Ia menyoroti pergerakan kecepatan Shi yang tidak seperti performa sebelumnya.

"Saya sempat bertanya kenapa, dia tidak menunjuk satu titik, tapi semuanya, mungkin ada kelelahan yang amat sangat," jelas Jonatan dikutip dari CNN Indonesia.

Jonatan menuturkan kesuksesan ini merupakan hasil perjuangan berupa latihan dan diskusi panjang yang rutin ia lakukan bersama tim tunggal putra di setiap turnamen.

"Diskusi kami di tunggal putra tidak hanya ada di turnamen kali ini. Setiap turnamen kami bakal ada meeting untuk membahas calon-calon lawan," ungkap Jonatan.

"Mungkin buahnya sekarang, di beberapa turnamen ke belakang hasilnya belum memuaskan. Jadi pasti ada dampaknya, kami jadi lebih siap dan saling kasih masukkan. Saya, Ginting bahkan Chico (Aura Dwi Wardoyo). Input itulah yang bisa jadi modal," ujarnya menambahkan.

Pencapaian Jonatan dan Ginting ini sekaligus menandai pertama kalinya ada dua tunggal putra Indonesia berhasil lolos ke empat besar turnamen bulu tangkis tertua di dunia ini dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.

Kedua pemain tunggal putra tersebut adalah Taufik Hidayat dan Budi Santoso. Saat itu Taufik dan Budi Santoso berhasil menembus semifinal All England Open 1999.***

(Yudi Rachman\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar