Koalisi Indonesia Maju akan Meradang Jika NasDem dapat Jatah 2 Menteri

Jum'at, 08/03/2024 08:04 WIB
Bacapres Prabowo Subianto bersama para ketum partai di Koalisi Indonesia Maju melakukan rapat di Kertanegara, Jumat (13/10/2023). Prabowo mengatakan sudah ada 4 nama cawapres yang akan diputuskan jadi 1 nama pada pertemuan berikutnya. Robinsar Nainggolan

Bacapres Prabowo Subianto bersama para ketum partai di Koalisi Indonesia Maju melakukan rapat di Kertanegara, Jumat (13/10/2023). Prabowo mengatakan sudah ada 4 nama cawapres yang akan diputuskan jadi 1 nama pada pertemuan berikutnya. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Analis Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai bahwa bila Nasdem masuk koalisi pemerintahan karena jatah dua kursi menteri, tentu dapat berimplikasi pada internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Pasalnya kata dia, partai pengusung tentu akan meminta jatah kursi lebih dari dua kursi.

"Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN setidaknya akan meminta kursi menteri lebih banyak dari yang diperoleh Nasdem. Permintaan empat partai ini wajar karena merasa lebih berkeringat daripada Nasdem," katanya soal menyoal masuknya Nasdem dalam Koalisi Prabowo-Gibran seperti melansir rmol.id.

Jamiluddin menambahkan partai pendukung non parlemen seperti PBB, Gelora, dan PSI bisa jadi akan meminta jumlah kursi menteri yang sama dengan jatah Nasdem.

"Tiga partai ini tentu merasa lebih berhak memperoleh jatah kursi menteri daripada Nasdem. Sebab mereka ikut berjuang mengantarkan Prabowo-Gibran memenangi kontestasi pilpres 2024," ujarnya.

Menurutnya, jika partai pengusung dan partai pendukung mendapat jatah kursi menteri yang tidak proporsional, bisa jadi akan mempengaruhi soliditas Koalisi Prabowo-Gibran.

"Koalisi akan rapuh yang dapat memperlemah pemerintahan Prabowo nantinya," tutupnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar