Masih Singgung Masalah HAM, AS Kirim Pesan Penting ke Prabowo

Kamis, 07/03/2024 05:29 WIB
Presiden Jokowi Resmi Beri Pangkat Jenderal Kehormatan pada Prabowo. (Tangkapan Layar Youtube).

Presiden Jokowi Resmi Beri Pangkat Jenderal Kehormatan pada Prabowo. (Tangkapan Layar Youtube).

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara resmi mengirim pesan kepada Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto jika terpilih menjadi presiden Indonesia nanti.

Gedung Putih masih menyinggung masalah hak asasi manusia (HAM) di Indonesia dalam pesannya tersebut.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Washington tak akan pernah menyerah untuk memperhatikan dan memperjuangkan isu hak asasi manusia, hak-hak sipil, serta nilai-nilai demokrasi.

"Dan presiden tentu saja tidak akan segan-segan mengungkapkan keprihatinan kami," kata Kirby dalam press briefing, Selasa (5/3).

Kirby bicara demikian merespons pertanyaan jurnalis mengenai catatan hitam Prabowo, yang pernah dituding terlibat dalam kasus penghilangan paksa aktivis pada 1998 silam.

Prabowo kini menjadi capres paling unggul meski diduga memiliki rekam jejak tersebut.

Berdasarkan hasil real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Rabu (6/3), Prabowo Subianto meraih 75.361.187 suara atau 58,82 persen. Capaian ini berdasarkan 78,10 persen suara yang masuk ke KPU.

Suara Prabowo unggul jauh dibandingkan dua rivalnya yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Anies duduk di posisi kedua dengan perolehan suara 31.376.418 atau 24,49 persen. Sementara itu, Ganjar berada di urutan terakhir dengan 21.374.457 suara atau 16,68 persen.

Terkait pemilihan umum (pemilu) di Indonesia, Kirby mewakili AS menyampaikan selamat atas kesuksesan gelaran pemilu serentak yang berlangsung pada 14 Februari lalu itu.

Kirby menyatakan Washington siap bekerja sama dengan pemerintah Indonesia berikutnya dan siap memperkuat kemitraan yang telah strategis tersebut.

"Presiden [Biden] menantikan untuk segera terlibat dengan pemerintahan baru dan untuk memperkuat kerja sama kami di bawah kemitraan strategis," ujar Kirby.

Kirby juga mengatakan AS saat ini terus memantau dengan cermat proses penghitungan suara yang masih berlangsung di Indonesia.

"Kami memahami bahwa Menteri Subianto memiliki keunggulan yang signifikan. Kami menjalin kerja sama yang sangat baik dengannya sejak dia menjadi Menteri Pertahanan," ujar Kirby.

Kirby berujar jika Prabowo akhirnya terpilih sebagai presiden, AS "berharap bisa melanjutkan hubungan itu."

Prabowo Subianto sempat punya riwayat yang tak begitu sedap dengan Amerika Serikat.

Dia pernah dilarang menginjakkan kaki ke AS karena dugaan keterlibatan dalam penculikan aktivis Indonesia pada 1998 dan pembantaian terhadap warga Timor Timur.

Meski begitu, larangan itu dicabut setelah Prabowo menjabat Menteri Pertahanan RI.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar