Survei Baru Indikator: Elektabilitas Prabowo Unggul-Anies Geser Ganjar

Kamis, 18/01/2024 12:03 WIB
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Robinsar Nainggolan

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Hasil survei terbaru lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi teratas.

Dalam survei itu, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 41 persen.

Sementara itu kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, elektabilitas paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebesar 23,3 persen dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 20,6 persen.

Kata dia, ada 13,4 responden memutuskan tidak menjawab dan tidak menentukan pilihan. Dia mengungkapkan tren elektabilitas Prabowo terus naik sejak Oktober 2023 lalu.

"Pak Prabowo terutama sejak survei kita akhir Oktober sampai awal November itu makin jauh selisihnya dengan dua rivalnya," katanya dalam siaran pers daring, Kamis (18/1).

Kata dia, majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo memengaruhi kenaikan elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) itu secara ekponensial.

Menurutnya, hal ini tak lepas dari fakta bahwa Gibran merupakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Gibran, putra Presiden Jokowi, meskipun lahir lewat proses di MK yang kontroversial ternyata secara elektoral berdampak positif bagi pak Prabowo," ujarnya.

Selanjutnya kata dia, yang paling dirugikan dari majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo adalah Ganjar Pranowo. Hal itu terlihat dari tren elektabilitas Ganjar yang cenderung turun.

"Jadi meskipun Pak Jokowi dan Ganjar banyak kesamaan dari sisi partai, asal wilayah, sifat, tapi ternyata darah lebih kental dari air. Orang melihat hubungan darah dibanding yang lain," jelasnya.

Dalam survei itu, Indikator Politik Indonesia juga membuat simulasi pemilihan 3 nama. Hasilnya, Prabowo tetap tertinggi.

Prabowo 45,22 persen, Anies 25,29 persen, dan Ganjar 22,55 persen. Sementara responden tidak menjawab dan mengaku tidak tahu 6,9 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024. Total responden 4.560 dengan sampel basis 1.200, sementara sisanya adalah tambahan.

Metodologi dengan wawancara tatap muka dan tidak langsung. Margin of error survei kurang lebih 2,9 persen.

Survei Median pada Desember 2023 juga menyimpulkan Prabowo dan Gibran mengungguli pasangan calon presiden dan wakil presiden lainnya. Dukungan warga masyarakat terhadap Prabowo-Gibran berada di angka 43,1 persen.

Sementara Anies dan Muhaimin memperoleh dukungan 26,8 persen warga. Kemudian disusul Ganjar-Mahfud dengan 20,1 persen.

Sementara itu, Survei yang dirilis Indonesia Polling Stations (IPS) mencatat pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi puncak dengan elektabilitas mencapai 51,8 persen.

Anies-Muhaimin 21,3 persen, sementara Ganjar-Mahfud 19,2 persen.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar