Deretan Negara Sekutu Israel yang Mulai Desak Gencatan Senjata di Gaza

Kamis, 28/12/2023 09:29 WIB
Tentara Israel di Suriah (IDF)

Tentara Israel di Suriah (IDF)

Jakarta, law-justice.co - Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah negara sekutu Israel mulai berbalik badan mendukung gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, seiring dengan semakin brutalnya serangan Negeri Zionis ke wilayah kantong itu.

Misalnya Prancis, baru-baru ini merasa gerah dengan niat Israel mengintensifkan serangan di Gaza. Beberapa negara lain seperti Inggris hingga Australia juga mulai mendesak gencatan senjata imbas agresi Israel yang telah menewaskan lebih dari 20 ribu jiwa.

1. Prancis
Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna menyatakan gencatan senjata di Gaza harus segera dilakukan demi membebaskan para sandera dan meminimalisir korban sipil.

"Gencatan senjata segera penting dilakukan agar progres dapat dicapai untuk menuju gencatan senjata demi membebaskan para sandera, memungkinkan akses dan pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil yang menderita di Gaza, dan pada kenyataannya untuk bergerak menuju perdamaian," kata Colonna, seperti melansir cnnindonesia.com, Minggu (17/12).

Pada November, Presiden Emmanuel Macron juga sempat menyebut bahwa Israel tidak bisa melawan Hamas dengan membunuh orang yang tak bersalah.

Terkini, Kementerian Luar Negeri Prancis juga menyatakan keprihatinan atas sumpah Israel yang berencana mengintensifkan pertempuran di Gaza.

"Prancis menegaskan kembali seruannya (terhadap Israel) untuk segera melakukan jeda pertempuran yang mengarah pada gencatan senjata," bunyi pernyataan Prancis pada Selasa (26/12).

2. Inggris
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga mendesak gencatan senjata di Gaza karena tak tahan dengan warga sipil yang menjadi korban. Sunak mengaku konsisten menyerukan "jeda kemanusiaan berkelanjutan" dan "gencatan senjata berkelanjutan" di Gaza di tengah serangan brutal Israel.

Sunak berujar "terlalu banyak warga sipil yang sekarat" sehingga ia berulang kali meminta agar Israel menahan diri dan beroperasi dengan mematuhi hukum humaniter internasional.

"Kami telah berulang kali meminta Israel untuk menahan diri, untuk beroperasi dalam hukum humaniter internasional, untuk mengambil setiap tindakan pencegahan yang memungkinkan guna menghindari merugikan warga sipil dan yang terpenting untuk memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza," ucapnya.

Kendati mendesak gencatan senjata berkelanjutan, Sunak tetap meyakini bahwa kelompok Hamas Palestina harus bertanggung jawab atas konflik di Gaza imbas serangannya ke sejumlah kota Israel 7 Oktober lalu.

3. Jerman
Dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Menlu Jerman Annalenna Baerbock setuju agar gencatan senjata segera dilakukan di Gaza.

Menurutnya, terlalu banyak warga sipil yang menjadi korban jiwa dalam peperangan ini.

"Tujuan kami tidak bisa hanya menyetop pertempuran hari ini. Harus ada kedamaian yang berlangsung selama berhari-hari, bertahun-tahun, dan beberapa generasi. Oleh karena itu kami mendukung gencatan senjata, tapi hanya jika itu berkelanjutan," bunyi pernyataan bersama tersebut.

Baerbock menyadari bahwa saat ini banyak pihak yang meminta gencatan senjata segera dilaksanakan di Jalur Gaza. Dia mengaku paham dengan permintaan tersebut sebagai buntut dari penderitaan hebat warga Palestina.

"Itulah sebabnya kami mendukung jeda kemanusiaan baru-baru ini," kata dia.

4. Kanada
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyuarakan dukungan senada.

Dalam pernyataan bersama dengan PM Selandia Baru Christopher Luxon dan PM Australia Anthony Albanese, Trudeau mendesak gencatan senjata berkelanjutan karena kondisi mengenaskan warga Gaza.

"Kami khawatir dengan berkurangnya ruang aman bagi warga sipil di Gaza. Harga untuk mengalahkan Hamas tidak bisa dibayar dengan penderitaan terus-menerus warga sipil Palestina," bunyi pernyataan bersama ketiga PM.

5. Selandia Baru
Melanjutkan pernyataan bersama dengan Trudeau, PM Selandia Baru Christopher Luxon turut sepakat bahwa kedua pihak yang bertikai harus mau gencatan senjata.

Dia juga meminta Hamas membebaskan semua sandera dan tak lagi "menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia."

6. Australia
PM Australia Anthony Albanese meminta agar jeda pertempuran dilanjutkan, dalam pernyataan bersama itu. Dia turut mendukung upaya internasional yang mendesak gencatan senjata berkelanjutan di Gaza.

Bersama Trudeau dan Luxon, Albanese mengutuk kekerasan yang dilakukan pemukim Israel di Tepi Barat. Dia pun berbelasungkawa atas hilangnya nyawa baik dari pihak Israel maupun Palestina dalam konflik ini.

"Australia, Kanada, dan Selandia Baru meratapi setiap nyawa tak berdosa Israel dan Palestina yang telah hilang dalam konflik imni dan menyampaikan belasungkawa kami kepada semua keluarga dan komunitas yang terkena dampak kekerasan," demikian pernyataan bersama tersebut.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar