Smelter PT ITSS Meledak, Anies: Audit Tenaga Kerja Asing di Morowali

Rabu, 27/12/2023 06:55 WIB
Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies baswedan melakukan pertemuan dengan tim kecilnya atau tim 8 hari ini. Anies membeberkan ada beberapa isu serius yang mulai dibahas. Anies mengatakan Koalisi Perubahan yang digagas Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS sudah mulai membahas topik yang menyentuh masyarakat. Robinsar Nainggpoal

Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies baswedan melakukan pertemuan dengan tim kecilnya atau tim 8 hari ini. Anies membeberkan ada beberapa isu serius yang mulai dibahas. Anies mengatakan Koalisi Perubahan yang digagas Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS sudah mulai membahas topik yang menyentuh masyarakat. Robinsar Nainggpoal

Jakarta, law-justice.co - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mendesak kepada pihak berwenang untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait insiden ledakan smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah.

Selain itu, Anies meminta pemerintah untuk tidak hanya mereview soal keselamatan kerja di kawasan industri tersebut, tetapi juga mengaudit benefit yang diterima para pekerja.

Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat hadiri diskusi Desak Anies di Aming Coffee Podomoro, Pontianak, Selasa (26/12).

"Yang tidak kalah penting, audit tenaga kerja asing yang ada di sana dan memastikan tidak boleh ada yang ilegal yang berada di situ," ungkap Anies.

Anies merasa prihatin karena banyak pekerja lokal di Indonesia yang upahnya di bawah tenaga kerja asing. Padahal, tugas dan keterampilan yang dimiliki sebanding.

"Ini menurut saya tidak fair, dan ini yang harus diubah, jangan sampai kita menjadi tamu di tanah kita sendiri, kita harus bisa menjadi tuan rumah di tanah kita sendiri," tegas Anies.

Sebagai informasi, kecelakaan kerja di Pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS itu terjadi pada Minggu (24/12). Penyebab ledakan hingga kini masih diselidiki.

Berdasarkan data terkini menunjukkan 18 pekerja meninggal dunia. Delapan di antaranya merupakan warga negara asing atau WNA. Sedangkan korban 10 lainnya merupakan tenaga kerja lokal.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar