GOTO Targetkan Rencana Investasi TikTok di Tokopedia di Q IV

Senin, 11/12/2023 15:35 WIB
Investasi saham GoTo dinilai bermasalah (Dok.Humas GOTO)

Investasi saham GoTo dinilai bermasalah (Dok.Humas GOTO)

Jakarta, law-justice.co - Perusahaan asal China TikTok Pte. Ltd. resmi melakukan investasi senilai US$ 1,5 miliar kepada PT Tokopedia, unit usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Seluruh dana investasi itu akan dibagi menjadi beberapa tahan. Pertama, TikTok membeli aset Tokopedia sebesar US$ 340 juta atau Rp 5,33 triliun.

Pembelian aset milik Tokopedia itu berupa kontrak bisnis dan hak eksklusif. Aset ini akan digunakan TikTok untuk menghidupkan kembali TikTok Shop di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan GoTo Koesoemohadiani menjelaskan rencana jual beli aset ini telah terikat dalam perjanjian aset pada 10 Desember 2023.

"Rencana pembelian aset ini diharapkan dapat selesai pada kuartal IV-2024, bergantung pada pemenuhan persyaratan pendahuluan" ungkap dia, Senin 11 Desember 2023.

Wanita yang akrab dipanggil Diani ini menjelaskan pada hari yang sama, GOTO dan TikTok juga menandatangani perjanjian pengambil bagian saham PT Tokopedia sehubungan dengan investasi tambahan.

"TikTok akan investasi kepada Tokopedia dengan nilai investasi sebesar US$ 840 juta atau setara dengan Rp 13,188 triliun," jelas Diani dikutip dari Kontan.

Rencananya, PT Tokopedia akan menerbitkan saham baru yang akan bayar oleh TikTok. Nanti TikTok akan menggenggam 75,01% saham PT Tokopedia.

Sementara GOTO akan memiliki 24,99% saham PT Tokopedia. Alhasil, dengan investasi ini TikTok akan menjadi pengendali baru untuk Tokopedia.

Diani menambahkan, pada saat penyelesaian rencana investasi, Tokopedia juga akan menerima promissory note dari TikTok sebesar US$ 1 miliar. Ini setara dengan Rp 15,7 triliun.

Promissory note itu dapat digunakan untuk kebutuhan modal kerja Tokopedia di masa mendatang. Namun manajemen belum memastikan kapan dana itu akan seluruhnya dibagikan.

"Kami telah sepakat kepemilikan GOTO di Tokopedia tidak akan terdilusi lebih lanjut dikarenakan pendanaan di masa depan dari TikTok," tandasnya.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar