52 Tahun Pernikahan, Luhut Cerita `Critical Time` Bersama Istri
Menko marves Luhut Binsar Panjaitan (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)
Jakarta, law-justice.co - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan merayakan 52 tahun pernikahannya dengan sang istri, Devi Pandjaitan. Luhut menceritakan saat `critical time` pertama dalam pernikahannya.
Hal ini diungkap Luhut dalam akun instagram pribadinya, Selasa 28 November 2023. Dalam unggahannya, Luhut menceritakan awal dirinya mendapat tugas ke Timor Timur di awal masa pernikahan.
"7 Desember 1975. Saya mendapat tugas untuk terjun ke Timor Timur, saat itu kami masih menjadi pengantin baru dan tinggal di asrama di Cijantung. Campur aduk rasanya ketika saya harus pergi meninggalkan istri dan Uli, anak pertama saya yang baru berusia dua tahun," kata Luhut.
Luhut mengatakan saat itu merupakan momen `critical time` pertama dalam pernikahannya. Luhut menyebut saat itu tidak ada alat komunikasi untuk mengabarkan kondisinya di Timor Timur, tapi Luhut meyakini setiap keberuntungan dan keselamatanya berkat doa dari sang istri.
"Saat itulah `critical time` pertama dalam kehidupan pernikahan kami. Banyak yang gugur dalam operasi tersebut dan Ia tak tahu bagaimana kondisi suaminya di sana, karena tidak ada satupun alat komunikasi selain surat dan informasi dari komandan. Namun saya yakin dari kejauhan, bahwa setiap keberuntungan yang saya dapatkan, ada doa tulus dari istri yang selalu ia panjatkan," tuturnya.
Luhut bersyukur memiliki istri seperti Devi Pandjaitan. Devi, kata Luhut, merupakan sosok istri yang selalu mendukung dan memberikan kritik membangun untuk karirnya.
"Saya selalu bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena lewat petunjuknya, saya bisa memilih istri yang paten seperti Devi. Saya tidak bisa berada pada posisi sekarang tanpa istri yang selalu mendukung, mendoakan, dan tak jarang pula memberikan saran dan kritik yang membangun untuk perjalanan karir saya sendiri," kata Luhut.
"Jadi, untuk kalian yang sedang dalam masa pencarian pasangan hidup, carilah istri/suami yang mampu menjadi partner. Yang mampu mendukung mu dalam senang maupun susah. Untuk kalian yang sudah menikah, rawatlah cinta dan kasih sayang diantara kalian, karena itulah kunci utama pernikahan yang bahagia," sambungnya.
Luhut mengatakan hari ulang tahun pernikahannya kali ini dirayakan dengan berbeda. Sebab, kata Luhut, saat ini dirinya masih menjalani masa pemulihan, sehingga ia dan sang istri merayakan dengan memotong tumpeng dan berdoa.
"Biasanya setiap Hari Ulang Tahun Pernikahan tiba, kami merayakannya dengan berlibur bersama atau makan malam bersama anak dan cucu di rumah. Namun, perayaan Ulang Tahun Perkawinan ke-52 ini agak sedikit berbeda, karena kondisi saya yang masih dalam masa pemulihan kondisi kesehatan di Singapura. Kami hanya memotong tumpeng sebagai bentuk rasa syukur, sembari mengucap doa singkat yang kami harap Tuhan Yesus kabulkan apa yang kami sekeluarga harapkan," tututnya.
"Semoga kiranya Tuhan Yesus memberikan kesempatan kepada kami untuk merawat cita-cita berdua, lewat pendirian Research Center di Toba," ujarnya.***
Komentar