Anggaran Membengkak, PM Inggris Membatalkan Proyek Kereta Cepat

Sabtu, 07/10/2023 19:01 WIB
Ilustrasi Bendera Inggris (Net)

Ilustrasi Bendera Inggris (Net)

[INTRO]
 

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengumumkan pembangunan jalur kereta cepat di wilayah utara, HS2 dibatalkan. Proyek ini semula ditargetkan untuk menghubungkan ibu kota London ke kota utara Manchester yang menempuh jarak 530 kilometer.

Dalam pidato penutupnya pada konferensi Partai Konservatif tahun ini di Manchester pada Rabu, 4 Oktober 2023, Sunak mengatakan kenaikan biaya kereta cepat yang berlipat ganda menjadi alasan pembatalan. Keputusan Sunak itu menuai kritik bahkan oleh partainya sendiri dan dari oposisi Partai Buruh, yang meluncurkan proyek tersebut.

Untuk mengurangi dampak buruk tersebut, Sunak meluncurkan Network North. Sebagai ganti kereta cepat, ia akan menyalurkan US$ 43,6 miliar ke sistem transportasi lain yang sudah ada termasuk jalan raya, kereta api, dan bus.

HS2 atau High Speed 2 adalah layanan kereta api yang pertama kali diusulkan di bawah pemerintahan Partai Buruh pada 2009. Tujuannya adalah meningkatkan konektivitas antara wilayah utara dan selatan Inggris sehingga membantu regenerasi sosial. Proyek ini diharapkan pula mengurangi kepadatan di jalan raya dan emisi mobil.

Proyek kereta cepat akan dibangun di jalur kereta api yang sudah ada. Biaya proyek diperkirakan sekitar US$ 45,6 miliar, dan sebelumnya ditasbihkan sebagai proyek infrastruktur terbesar di Eropa.

Dengan kereta peluru yang melaju dengan kecepatan hingga 362 kilometer per jam, HS2 diperkirakan akan membentang sejauh 530 kilometer dari London hingga Birmingham. Dari sana kota-kota utara akan terhubung termasuk Crewe, Manchester dan Leeds.

Inggris telah memiliki HS1 yang beroperasi sejak 2007, sepanjang 110 kilometer dari stasiun Internasional St Pancras di pusat kota London hingga Terowongan Channel di pantai tenggara Inggris. Kereta ini membuka Inggris ke daratan Eropa, dengan lebih dari 20 juta penumpang per tahun yang bepergian ke Paris, Amsterdam dan Brussels.

Para pemimpin Konservatif sebelumnya termasuk mantan Perdana Menteri Theresa May dan Boris Johnson telah mendukung proyek ini. Di tangan Sunak, proyek ini pupus karena laju inflasi yang tinggi dan krisis biaya hidup di Inggris.

Perkiraan anggaran awal untuk proyek ini adalah sekitar US$ 45,5 miliar, namun angkanya membengkak melebihi US$ 120 miliar dan tanggal penyelesaiannya diundur dari semulai awal 2016 menjadi 2040.

Menurut Sunak, membengkaknya biaya karena salah urus proyek yang bersamaan dengan masalah konstruksi. Kenaikan biaya menyebabkan proyek tertunda.

Dalam pidatonya pada Rabu, ia mengumumkan proyek kereta cepat HS2 di Manchester akan dibatalkan karena menguras perekonomian.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar