Ini Kronologi hingga Identitas Mahasiswa UB Meninggal di Gunung Arjuno

Senin, 21/08/2023 12:46 WIB
Ilustrasi Mayat (Foto:Pixabay)

Ilustrasi Mayat (Foto:Pixabay)

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, seorang pendaki meninggal dunia di Gunung Arjuno, Jawa Timur. Diketahui, korban adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Korban sudah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu. Lalu, apa penyebab tewasnya mahasiswa tersebut? Simak informasi di bawah ini.

A. Awal Mula Pendaki Meninggal di Gunung Arjuno

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Arjuno.

Korban ditemukan meninggal dunia di area Pos 2 Batu Besar, pada jalur pendakian Gunung Arjuno melalui Sumber Brantas di wilayah Kecamatan Bumiaji.

berdasarkan keterangan teman-teman korban, awalnya rombongan korban sebanyak 7 orang berangkat mendaki Gunung Arjuno pada Jumat (18/8) sore. Ada 4 laki-laki dan 3 perempuan dalam rombongan tersebut.

Perjalanan berjalan lancar hingga rombongan tiba di pos 2 pada pukul 22.00 WIB. Kondisi korban tiba-tiba buruk dan rombongan memutuskan membangun tenda di lokasi tersebut.

"Tenda itu dibangun untuk korban dan satu perempuan yang menemani korban. Sedangkan 5 orang lainnya melanjutkan perjalanan menuju puncak. Anak 5 sampai di Lengkehan (jalur ke puncak gunung) itu pada Sabtu (19/8) jam 6 pagi," kata Wibowo, salah satu relawan yang ikut melakukan evakuasi jenazah korban.

"Dari Lengkehan mulai lanjut lagi ke puncak jam 9 pagi mereka baru berangkat lagi ke puncak. Mereka berada di puncak sampai jam 6 sore. Mereka kemudian turun dan baru sampai di pos 2 jam 12 malam," sambungnya.

Sesampainya di lokasi, 5 orang langsung beristirahat dan keesokan paginya mereka baru sadar bahwa kondisi korban semakin memburuk.

"Saat itu kata teman-temannya diajak turun nggak mau. Mintanya dievakuasi tim SAR. Ya mungkin karena kelamaan di pos 2 kondisi korban semakin drop dan tidak berhasil tertolong. Misal sejak awal dievakuasi kemungkinan masih selamat," tandasnya.

B. Identitas Korban

Pendaki yang meninggal di area Pos 2 Batu Besar, pada jalur pendakian Gunung Arjuno adalah mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

Dia bernama Yodeka kopaba (21), warga Kubu Tapi, Sei Rotan Batu Taba, IV Angkek, Agam, Sumatera Barat.

"Iya benar (korban mahasiswa UB jurusan pertanian) angkatan 2021," ujar Dekan Fakultas Pertanian UB Mangku Purnomo, Minggu (20/8/2023).

Dia menambahkan, seharusnya yang bersangkutan saat ini masih libur kuliah. Pihak kampus juga tidak menggelar kegiatan pendakian apapun.

"Pendakiannya itu pribadi, bukan kegiatan kampus. Mestinya liburan itu pulang ke rumah masing-masing," terang Mangku.

C. Dugaan Penyebab Korban Meninggal

Mahasiswa jurusan Pertanian Univeristas Brawijaya (UB) angkatan 2021 bernama Yodeka Kopaba (21) tewas saat mendaki Gunung Arjuno. Diduga korban mengalami hipotermia.

Hipotermia adalah penurunan suhu tubuh secara drastis yang berpotensi berbahaya. Umumnya seseorang mengalami hipotermia karena berada di lingkungan suhu dingin dalam waktu yang lama.

"Dari keterangan teman-temannya, sejak awal yang bersangkutan memang sudah tidak sehat. Diduga karena kondisi tidak sehat dan suhu dingin akhirnya menderita hipotermia," ujar Kasat Reskrim Polres Batu AKP Yussi Purwanto, Minggu (20/8/2023).

Dari pemeriksaan awal pada jenazah warga Kubu Tapi, Sei Rotan Batu Taba, IV Angkek Agam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) itu tidak ditemukan adanya luka-luka. Hal tersebut yang memperkuat dugaan korban tewas karena hipotermia.

"Tapi untuk kepastiannya kami menunggu hasil pemeriksaan dari dokter. Sekarang jenazah korban masih berada di Rumah Sakit Hasta Brata Kota Batu. Informasinya keluarga korban akan datang ke sini juga," terang Yussi.

D. Korban Baru Pertama Kali Mendaki Gunung

Yodeka Kopaba (21) meninggal dunia di pos 2 jalur pendakian via Sumberbrantas, Kota Batu diduga akibat hipotermia. Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang itu baru pertama kali mendaki gunung.

"Dari 7 orang itu 2 di antaranya sudah pernah naik gunung. Sedangkan yang bersangkutan dan rekan lainnya baru pertama kali naik gunung," ujar Wibowo, salah satu relawan yang mengevakuasi jenazah korban, Minggu (20/8/2023).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar