Paus Fraciscus Temui Korban Pelecehan Seks Pemuka Gereja Portugal

Kamis, 03/08/2023 14:17 WIB
Potret Paus Fransiskus (Foto: Vatikan News)

Potret Paus Fransiskus (Foto: Vatikan News)

Jakarta, law-justice.co - Paus Fransiskus menemui privat korban pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama gereja, di Portugal. Ia menanggung tuntutan gereja menanggapi skandal tersebut, yang akhirnya menyebabkan rusaknya citra Katolik dan membuat jemaat pergi. 

Ia melakukan ini pada hari pertama dari lima hari kunjungan ke Portugal terkait acara festival Hari Pemuda Sedunia Gereja Katolik. Paus bertemu dengan 13 korban pelecehan seksual di Kedutaan Besar Vatikan di Lisbon, Rabu 2 Agustus 2023 malam waktu setempat. 

Vatikan menyatakan, pertemuan ini berlangsung dalam suasana bahwa Paus secara intensif mendengarkan kisah para penyintas yang berlangsung selama satu jam lebih. Mereka mendampingi pengurus gereja yang menangani program perlindungan anak.

Terkait kasus yang dibicarakan secara seksual, uskup Portugal meminta bantuan pakar untuk melakukan penelitian. Dalam laporannya yang lalu, panel ini mengungkapkan pendeta dan personel gereja Februari lainnya melakukan perusakan terhadap 4.815 anak laki-laki dan perempuan sejak 1950.

Paus menyebut kejadian ini merupakan krisis. ``Dalam krisis ini, gereja Katolik perlu memohon rendah hati dan tulus, dimulai dengan para korban kesedihan seksual yang dirundung kesedihan kesedihan, yang seharusnya diterima dan didengar,`` katanya di depan pendeta dan uskup. 

Uskup Jose Ornelas, kepala Konferensi Uskup Portugis, dalam pidatonya menyatakan, ``Perhatian utama kami adalah menjaga kesejahteraan anak dan melindungi mereka dari berbagai macam penyimpangan.``

Meski banyak kritik kepada pimpinan gereja, seperti juga yang dilontarkan Paus Fransiskus, Konferensi Waligereja Portugis menyatakan, pertemuan Paus dengan para penyintas korban memudarkan seksual bukti adanya jalan rekonsiliasi. 

Para uskup Portugal, jelas Ornelas, berkomitmen untuk memberi perhatian pada korban terlebih dahulu dan bekerja sama dengan mereka dengan para korban memulihkan kondisi mereka.Paus menyebut kejadian ini merupakan krisis. ``Dalam krisis ini, gereja Katolik perlu memohon rendah hati dan tulus, dimulai dengan para korban kesedihan seksual yang dirundung kesedihan kesedihan, yang seharusnya diterima dan didengar,`` katanya di depan pendeta dan uskup. 

Uskup Jose Ornelas, kepala Konferensi Uskup Portugis, dalam pidatonya menyatakan, ``Perhatian utama kami adalah menjaga kesejahteraan anak dan melindungi mereka dari berbagai macam penyimpangan.``

Meski banyak kritik kepada pimpinan gereja, seperti juga yang dilontarkan Paus Fransiskus, Konferensi Waligereja Portugis menyatakan, pertemuan Paus dengan para penyintas korban memudarkan seksual bukti adanya jalan rekonsiliasi. 

Para uskup Portugal, jelas Ornelas, berkomitmen untuk memberi perhatian pada korban terlebih dahulu dan bekerja sama dengan mereka dengan para korban memulihkan kondisi mereka.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar