Usai Emak-emak Gerebek Markas Sabu, Kasat Narkoba Polres Jambi Dicopot

Rabu, 26/07/2023 12:50 WIB
Usai Emak-emak Gerebek Markas Sabu, Kasat Narkoba Polres Jambi Dicopot. (Medsos).

Usai Emak-emak Gerebek Markas Sabu, Kasat Narkoba Polres Jambi Dicopot. (Medsos).

Jakarta, law-justice.co - Setelah viral aksi emak-emak menggerebek markas narkoba di Kelurahan Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi, Sabtu (22/7), Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polresta Jambi, Kompol Niko Darutama diganti.

Pemindahan jabatan/mutasi itu tertulis dalam Surat Telegram Kapolda Jambi, nomor: ST/867/VII/KEP./2023, 25 Juli 2023, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Jambi.

"Ya, ada mutasi jabatan beberapa perwira menengah di jajaran Polda Jambi yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Jambi Kombes Maulana Hamdan," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto, Selasa (26/7).

Niko Darutama dimutasi menjadi Kanit I Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi.

Sedangkan penggantinya di jabatan Kasat Narkoba Polresta Jambi ialah Kompol Johan Cristy Silaen. Johan sebelumnya menjabat PS Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jambi.

Mulia menerangkan mutasi merupakan hal yang biasa dilakukan Polri. Ini dalam rangka penyegaran sesuai kebutuhan organisasi, serta menambah wawasan dan pengalaman bagi setiap personel Polri.

Mutasi jabatan Kasat Narkoba Jambi kali ini, ujar Mulia, tidak berkaitan dengan aksi emak-emak yang menggerebek markas narkoba.

"Jadi, itu hanya tour of duty dan tour of area saja sesuai penjelasan di atas tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, penggerebekan yang dilakukan emak-emak viral di media sosial. Dalam video itu, para perempuan terlihat resah karena aktivitas penggunaan narkoba di lingkungan rumahnya.

Perempuan berinisial S (38), salah satu perempuan yang menggerebek, mengatakan bahwa penggerebekan ini dipicu karena warga resah kerap terjadi pencurian di lingkungannya. Mereka menduga hal ini merupakan dampak dari aktivitas penggunaan narkoba selama hampir setahun.

"Banyak yang kehilangan mesin air, motor, laptop di sekeliling sini. Jadi ibu-ibu ini sudah resah. Semenjak ada basecamp inilah, tingkat kriminalitas tinggi," katanya.

Saat penggerebekan itu, warga menemukan sejumlah pemuda yang sedang asyik mengonsumsi barang diduga narkoba jenis sabu. Mereka langsung kocar-kacir kala melihat emak-emak yang sudah tersulut emosi.

"Semua kabur sudah. Kami juga tidak bisa menahan satu-satu mereka. Ramai itu, laki-laki semua. Yang jelas anak di bawah umur banyak," ujarnya.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar