Dimana Agnes Pak Polisi Isi Karangan Bunga Untuk Apa Siapa?

Minggu, 26/02/2023 18:32 WIB
Ramai Liputan Karangan bunga di polres Jakarta Selatan

Ramai Liputan Karangan bunga di polres Jakarta Selatan

law-justice.co -  

Sejumlah karangan bunga menghiasi Polres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2023). Karangan bunga itu sebagian besar berisi pesan agar polisi menangkap pacar pelaku penganiayaan Mario Dandy Satrio (20) yakni A (15).

 

 

Mulai hari sabtu  kemarin Polres Metro Jakarta Selatan sudah mulai berdatangan banyak bunga bunga indah dalam bentuk sebuah plat ucapan yang memberi pesan tertentu kepada pihak Polres.  Mungkin karangan bunga  itu kelihatan indah kalau sepintas melewatinya tanpa memperhatikan tulisan pesan di dalamnya.

Dari pantauan media di lapangan, sejumlah karangan bunga itu mulai berdatangan di Polres Metro Jakarta Selatan sejak pukul 14.00 WIB. Setidaknya ada 11 karangan bunga yang dikirim atas nama sejumlah kelompok masyarakat.

Pesan apa yang disampaikan masyarakat  sampai rela mengeluarkan  sejumlah uang . Sejumlah karangan bunga terpasang di depan kantor Polres Metro Jakarta Selatan , yang antara lain meminta agar A alias AG, teman wanita Mario Dandy Satriyo, ikut ditangkap.

Karangan Bunga Sudah Besih 

Sejumlah karangan bunga berdatangan ke Mapolres Jaksel pada Sabtu (25/2/2023). Namun, pantauan media  pada hari ini Minggu (26/2/2023) karangan bunga tersebut sudah dibersihkan.

Karangan bunga itu dikirim untuk mendukung pengungkapan kasus penganiyaan yang dilajukan anak pejabat Pajak, Mario Dandy Satriyo (20 tahun) terhadap anak salah satu pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor, Cristalino David Ozora (17 tahun). Dari belasan karangan bunga yang terpasang, sebagian besar meminta polisi untuk menangkap teman wanita Mario berinisial AG.

“Sinergi tak terbatas. BTW di mana Agnes (AG, Red) Pak Polisi?” demikian tulisan salah satu karangan bunga kiriman “Si Paling Taat Pajak.


Pacar Mario Dandy Diperiksa 4 Jam, Status Masih Saksi
Selain itu, terlihat pula karangan bunga dari komunitas yang menamakan diri Bukan Generasi Mecin dengan tulisan “Penjara anak kok. Yuk bisa yuk, tangkap Agnes”.

Karangan bunga tersebut juga mengatakan jika AG sebagai orang yang memicu atau memprovokasi Mario hingga penganiayaan itu terjadi

Lalu, ada pula karangan bunga bertuliskan “Polri Presisi, Tangkap Agnes yang Provokasi” yang dikirim Komunitas Anti Kekerasan.

Sebelumnya, aksi penganiayaan dilakukan oleh salah satu pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan bernama Mario Dandy Satriyo (20) terhadap anak petinggi GP Ansor, David (17). Peristiwa penganiayaan itu terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin (20/2/2023).

Awalnya, teman wanita Mario berinisial AG mengadu jika dirinya mendapat perlakuan kurang baik dari korban David hingga memicu penganiayaan itu terjadi. Namun belakangan disebutkan bahwa informasi itu bukan dari AG, tetapi dari temannya berinisial APA.

“Kemudian, mendengar informasi yang tidak mengenakan itu, tersangka MDS mengkonfirmasi hal itu kepada AG,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary.

Beberapa karangan bunga dikirim ke Polres Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Februari 2023, antara lain meminta teman wanita Mario Dandy Satriyo, yakni Agnes alias AG ditangkap.

Beberapa karangan bunga dikirim ke Polres Jakarta Selatan, Sabtu, 25 Februari 2023, antara lain meminta teman wanita Mario Dandy Satriyo, yakni Agnes alias AG ditangkap. (Foto: BeritaSatu)


Mario Dandy Dihujat Netizen, Kuasa Hukum: Beliau Tidak Tahu
AGH, ujar Kombes Ade Ary, membenarkan jika dirinya mendapat perlakuan tak baik tersebut ketika dikonfirmasi oleh tersangka Mario. “Setelah dibenarkan (oleh AG) itulah yang membuat tersangka MDS emosi dan mengajak korban untuk bertemu,” jelasnya.

Sementara itu, kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo membantah jika kliennya terlibat dalam perencanaan penganiayaan korban. Menurut Mangatta, penganiayaan terhadap David terjadi mendadak.

Sebelum Mario Dandy bertemu korban David, kliennya telah memperingatkan tersangka sebanyak tiga kali. Mangatta juga menegaskan bahwa bukan AG yang merekam video penganiayaan yang viral di media sosial itu.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar