PSI Ditinggalkan Kadernya, Kinerja Giring Ganesha Dinilai Tak Beres

Selasa, 06/12/2022 16:00 WIB
Ketum PSI Giring Ganesha (kompas)

Ketum PSI Giring Ganesha (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyoroti kinerja Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang dinilai tak mampu mengangkat partainya.

Hal ini dikatakan Jamiluddin menanggapi pengunduran diri Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar.


"Mundurnya para kader PSI itu seharusnya menjadi introspeksi bagi petingginya, khususnya ketua umumnya," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/12/2022).

Di bawah kepemimpinan Giring, Jamiluddin menyebut, PSI sudah jauh melenceng dari visi-misi semula.

Hal ini pun diakui oleh Michael yang menyebut PSI sudah banyak berubah dibandingkan saat awal dirinya bergabung.

"Kalau ketua umumnya membiarkan hal itu, maka yang bersangkutan sudah lalai dari tanggung jawabnya. Ketua umum seperti itu sudah layak diganti karena tidak mampu membawa partai sesuai visi misinya," ujarnya.

Kegagalan Giring memimpin PSI juga bisa dilihat dari elektabilitas partai itu yang terlihat stagnan.


Menurut jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Independen (LSI), pada periode November ini elektabilitas PSI hanya berkisar di angka 1,2 persen.

Rendahnya elektabilitas PSI ini pun membuat peluang partai itu masuk parlemen Senayan semakin kecil.

"Kader yang dapat membaca hal itu tentu melihat masa depan di PSI suram. Hal itu tentunya akan berdampak pada kader yang memang ingin lebih maju lagi," tuturnya.


Masih rendahnya elektabilitas PSI ini juga disebut Jamiluddin sebagai tanggung jawab dari Giring.

Pasalnya, kinerjanya tak mampu mendongkrak elektabilitas partai berlogo bunga mawar tersebut.

"Masih terpuruknya elektabilitas PSI seharusnya menjadi tanggung jawab ketua umumnya. Kepemimpinannya tidak mampu menggerakkan mesin partai untuk mendongkrak elektabilitas partainya," kata dia.

Tak hanya itu, ia pun menyebut sikap PSI yang kerap melancarkan kritik terhadap sosok yang tidak disukainya dinilai pengamat politik dari Universitas Esa Unggul itu terlalu membabi buta.

Akibatnya, kritik yang dilayangkan lebuh bernada nyinyir sehingga menimbulkan antipati di tengah masyarakat.

Hal itu membuat simpati kepada PSI semakin jauh.

Hal ini kiranya menjadi faktor lain tetap rendahnya elektabilitas PSI.

"Para kader yang ingin ke Senayan tentu tidak punya harapan bila tetap bertahan di PSI. Jalan terbaik bagi mereka tentu keluar dari PSI untuk pindah ke partai lain yang lebih menjanjikan," ucapnya.

Sebagai informasi, ini bukan pertama kali PSI ditinggal oleh kadernya.

Sebelum Michael, eks Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra lebih dulu mengajukan surat pengunduran diri.

Michael Sianipar Keluar dari PSI

Eks Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mengungap alasannya keluar dari partai yang sudah tujuh tahun terakhir ini jadi rumah persinggahannya.

Ia pun menyinggung soal arah politik PSI yang sudah jauh berubah dibandingkan saat awal berdiri.

"Seiring berjalannya waktu, partai yang saya bayangkan dan cita-citakan, yang saya ketahui di awal, sudah jauh berubah sekarang. Sudah saatnya saya pamit dan undur diri dari PSI," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).

Michael bercerita, dirinya sudah merintis karier politiknya di PSI sejak 2015 silam.

Sebelum menjabat sebagai Ketua DPW PSI DKI, Michael juga pernah menduduki jabatan Ketua PSI Kota Jakarta Pusat pada periode 2015 sampai 2017.

"Saat saya bergabung di PSI, partai ini masih piringan putih, penuh cita-cita dan harapan. Banyak pemuda tertarik dengan citra yang berhasil kita bangun atas PSI," ujarnya.

Meski di tingkat nasional gagal masuk parlemen, namun PSI menjelma jadi kekuatan politik yang cukup diperhitungkan di Jakarta.

Di bawah kendali Michael, PSI bisa mengamankan delapan kursi di DPRD DKI periode 2019-2024.

"Kita bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta," ujarnya.

Setelah kini jadi partai yang cukup diperhitungkan, Michael menilai PSI justru berubah tak dirinya mengaku sudah tidak yakin bahwa perjuangan politik yang dimilikinya dapat dilanjutkan di partai besutan Giring Ganesha itu.

"Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI. Namun dengan berat hati, sudah saatnya saya mengundurkan dari partai yang saya cintai ini, tuturnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar