Rp167 T Dana Asing Kabur dari RI, bakal Sebabkan Guncangan?

Jum'at, 25/11/2022 15:01 WIB
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: istimewa)

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejak awal tahun hingga 22 November 2022 dana asing keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia mencapai Rp167,45 triliun. Benarkah hal ini bakal sebabkan guncangan?

Ekonomi global yang bergejolah memberikan sentimen negatif terhadap kondisi pasar keuangan dalam bentuk keluarnya aliran dana asing. Ini terlihat dari kepemilikan asing di SBN Indonesia yang makin menyusut menjadi 14,06 persen.

"Untuk foreign bond holder (investor asing) mengalami penurunan Rp 167,45 triliun. Artinya, itu melepas bonds Indonesia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Kamis (24/11/2022) kemarin.

Sementara pasar SBN pada November 2022 telah menunjukkan perbaikan dengan masuknya aliran modal asing sebesar Rp10,66 triliun. Ini berbanding terbalik dengan Oktober 2022 yang mengalami capital outflow sebesar Rp17,03 triliun.

Menurut Sri Mulyani, mulai kembalinya modal asing ke Indonesia disebabkan karena inflasi AS yang mulai terkendali turun ke level 7,7 persen pada Oktober 2022. Realisasi itu lantas menjadi sinyal adanya potensi perlambatan kenaikan suku bunga AS untuk ke depannya.

Meski dana asing keluar deras dari pasar keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengklaim pasar keuangan tidak akan terlalu bergejolak. Sebabnya, porsi kepemilikan asing di SBN hanya tersisa 14,06 persen.

Jumlah ini menurun dibandingkan sejak 2019 yang porsi kepemilikan asing mencapai 38,57 persen. Sedangkan pemegang obligasi pemerintah kini didominasi oleh Bank Indonesia (BI) dengan porsi 25,74 persen, perbankan 24,74 persen, asuransi dan dana pensiun 16,88 persen, dan investor domestik dengan porsi 18,58 persen.

"Kalau melihat porsi asing yang menurun, ini tidak menyebabkan guncangan," pungkasnya.

(Amelia Rahima Sari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar