Dunia hingga KTT G20 Geger usai Polandia Dihantam Rudal, Ini Sebabnya

Kamis, 17/11/2022 09:17 WIB
Dunia hingga KTT G20 Geger usai Polandia Dihantam Rudal, Ini Sebabnya. (Twitter Jokowi).

Dunia hingga KTT G20 Geger usai Polandia Dihantam Rudal, Ini Sebabnya. (Twitter Jokowi).

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, serangan rudal buatan Rusia yang menghantam salah satu desa Polandia di perbatasan dekat Ukraina pada Selasa (15/11) menarik perhatian pemimpin di dunia.

Insiden ini menewaskan setidaknya dua orang. Insiden ini juga terjadi ketika Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Para pemimpin negara G7 yang hadir seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden sampai Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, langsung `gerak cepat` menggelar rapat darurat di Nusa Dua guna membahas serangan rudal ke negara anggota Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) tersebut.

Seperti melansir cnnindonesia.com, beredar narasi bahwa rudal itu diduga berasal dari Rusia. Kendati demikian, Kementerian Pertahanan Rusia membantah keras tudingan itu. Moskow mengatakan tudingan tersebut provokasi untuk meningkatkan eskalasi invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Polandia Andrzej Duda menegaskan pihaknya belum mengantongi bukti kuat terkait pihak yang menembakkan rudal tersebut ke wilayah mereka.

"Hingga saat ini, kami tak punya bukti jelas mengenai siapa yang menembakkan rudal itu. Penyelidikan masih berlangsung. Kemungkinan rudal itu buatan Rusia," ujar Duda.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan penyelidikan awal memaparkan serangan rudal itu kemungkinan tidak ditembakkan dari wilayah Rusia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga meyakini serangan itu tidak dilakukan oleh Rusia. Lebih lanjut, Erdogan pun menyerukan penyelidikan lebih lanjut.

Indonesia, sebagai presiden KTT G20 tahun ini, bahkan ikut buka suara soal serangan rudal ke Polandia.

Dalam pembukaan sesi ketiga KTT G20 hari ini, Presiden Joko Widodo mendesak menghentikan peperangan dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah.

Mengapa insiden rudal menghantam Polandia bikin geger sedunia?

Polandia merupakan salah satu anggota Aliansi pertahanan Organisasi Traktat Negara Atlantik Utara (NATO).

Karenanya, Polandia dapat mendapat dukungan penuh dari NATO, dalam hal persenjataan hingga pasukan apabila diserang.

Setiap anggota NATO juga terikat dengan Pasal 5 traktat tersebut yang berisikan soal payung pertahanan bersama.

Artinya, setiap serangan militer yang menerjang salah satu anggota juga diartikan menyerang seluruh anggota.

Dengan begitu, Rusia bisa terlibat konflik yang lebih luas bahkan risiko perang terbuka dengan NATO jika serangan rudal yang menghantam Polandia terbukti berasal dari mereka.

Pasal 5 NATO menetapkan bahwa "seluruh anggota setuju bahwa serangan bersenjata terhadap satu anggota atau lebih di Eropa atau Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap mereka semua."

"Mereka setuju bahwa akan membantu pihak atau setiap pihak yang diserang jika ada serangan bersenjata semacam itu terjadi dengan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu, baik individu dan bersama dengan para pihak lainnya, termasuk penggunaan kekuatan bersenjata demi memulihkan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara," bunyi pasal NATO tersebut.

Hak membela diri individu atau kolektif memang diakui oleh Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Apabila skenario itu terjadi, maka perang bisa meluas. Seluruh anggota NATO bisa `ikut berpartisipasi` dalam perang guna membela sekutunya, yakni Polandia. Skala perang yang makin membesar dapat memicu potensi perang dunia 3.

Beberapa jam setelah insiden, diplomat Eropa mengatakan Polandia meminta pertemuan darurat NATO untuk membahas serangan rudal tersebut.

Permintaan ini sesuai dengan Pasal 4 NATO, di mana negara anggota bisa mengusulkan pertemuan darurat guna merespons suatu insiden atau ancaman guna menentukan langkah yang bakal diambil selanjutnya.

Pasal 4 NATO berbunyi, "Anggota NATO akan berkonsultasi bersama setiap kali, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu Pihak terancam."

Respons NATO

NATO berencana menggelar rapat darurat soal hantaman rudal Rusia ke salah satu anggotanya, Polandia pada Selasa (15/11). Pejabat NATO mengatakan pihaknya tengah menyelidiki laporan serangan rudal itu.

"Kami sedang menyelidiki berbagai laporan ini dan secara ketat berkoordinasi dengan sekutu kami Polandia," kata seorang pejabat NATO kepada AFP.

Sementara itu, juru bicara NATO Oana Lungescu mengatakan Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg akan menggelar rapat darurat pada Rabu dengan para duta besar negara anggota untuk aliansi itu di Belgia.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar