Pulau Komodo Kisruh, Massa Adang Mobil Bupati Manggarai Barat

Minggu, 31/07/2022 21:37 WIB
Ilustrasi komodo di TN Komodo.(WIKIMEDIA COMMONS/ALDOARIANTO.87)

Ilustrasi komodo di TN Komodo.(WIKIMEDIA COMMONS/ALDOARIANTO.87)

law-justice.co - Demo Tolak Kenaikan Harga Tiket Masuk TN Komodo, 

Lanjutan kasus yang  polemik  saat ini dimana  informasi perihal naiknya tarif masuk ke Taman Nasional Komodo menjadi Rp 3.75 juta per tahun. Kebijakan itu rencananya akan mulai berlaku pada awal Agustus 2022 mendatang.

 
Masyarakat yang tergabung dalam asosiasi pelaku pariwisata, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, kembali menggelar demonstrasi menolak kenaikan tarif tiket masuk Taman Nasional (TN) Komodo, Jumat (29/7/2022).

Seperti diketahui, harga tiket masuk ke TN Komodo naik menjadi Rp 3,75 juta mulai 1 Agustus 2022.

Diberiutakan juga: Gereja Keuskupan Ruteng Nilai Kenaikan Tarif TN Komodo Kurang Tepat

Massa tersebut menggelar aksi di depan Hotel Local Collection Labuan Bajo. Sebagian massa melakukan aksi tidur di jalan.

Di depan hotel itu, massa mengadang mobil Bupati Manggarai Barat yang keluar dari hotel tersebut. Tindakan itu diambil massa karena tak bisa bertemu dengan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

"Kita mengadang mobil Bupati itu bukan kriminal. Tetapi ini bentuk pertanggungjawaban secara moral Bupati sebagai Kepala Daerah untuk menyampaikan sikap terkait launching aplikasi ini. Jadi, dia sebagai Bupati yang didelegasikan oleh masyarakat Manggarai Barat berkewajiban menyampaikan itu," tegas salah satu peserta aksi, John Daniel di Labuan Bajo, Jumat.

Ia menyebut, masyarakat ataupun peserta aksi yang hadir ingin mendengar suara Bupati Manggarai Barat. Mereka ingin mengetahui pariwisata Manggarai Barat ke depan.


"Terus terang, massa yang hadir ini kecewa dengan sikap dari Pak Bupati, seolah-olah dia cenderung mendukung program ini," jelasnya.

Ia mengatakan, demonstrasi itu adalah aksi spontan.

"Tuntutan kami masih yang sama terkait tiket ini jangan dinaikan. Kalau konservasi kita sepakat, tetapi kalau tiket 3.750.000, kami jelas menolak karena ini sangat mengganggu. Terus terang ini sangat merugikan perekonomian masyarakat," ujar John.

Baca juga: Semoga Tidak Terjadi Penurunan Permintaan Wisata di Labuan Bajo dan TN Komodo

Jhon mengungkapkan, saat ini tamu yang berkunjung ke Pulau Komodo ditolak oleh masyarakat setempat. Turis-turis yang mau berkunjung sekarang telantar.

"Semua dive operator, diveshop, travel agent, kemudian asosiasi driver dan asosiasi pariwisata mereka mogok. Artinya kerugian negara besar, dilakukan hari ini. Apalagi menjadi sebuah keputusan yang dituangkan dalam surat keputusan," imbuh dia.

 

Diinformasikan kondisi saat ini di lokasi sangat tidak terawat dan kotor karena para wisatawan termasuk dari luar negri yang tidak disiplin dalam menjaga keindahan  tanah Pulau Komodo sehingga tidak rapih dan berantakan, karena jumlah wisatawan sangat banyak jumlahnya . Dan  kurangnya petugas menjada sehingga sangat tidak bisa dimonitor perlakuan para pendatang dari  Pusat pemerintah.

(Patia\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar