Empat Perusahaan Gelar IPO, Termasuk NET TV

Kamis, 13/01/2022 16:48 WIB
Logo NET TV (ist)

Logo NET TV (ist)

Jakarta, law-justice.co - Agenda penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih terus berlangsung. Mengutip laman e-IPO, per Rabu (12/1) masih ada empat calon emiten yang sedang dalam tahap melepas sahamnya ke publik.

Keempat perusahaan tersebut yakni PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), PT Net Visi Media Tbk (NETV), dan PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK).

BAUT merupakan perusahaan yang bergerak sebagai distributor mur dan baut. Dalam IPO, BAUT melepas 1,45 miliar saham, dengan rentang harga book building Rp 100 - Rp 110. Dus, BAUT memperoleh dana segar maksimal Rp 159,50 miliar.

ASLC bergerak di bidang otomotif, mulai dari lelang mobil dan motor, jual beli mobil online, dan penyedia data harga mobil dan motor, yang menangkap peluang dari prospek bisnis kendaraan bekas. ASCL merupakan bagian dari Grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

NETV merupakan perusahaan yang bergerak di sektor media,khususnya di industri penyiaran televisi. NETV melepas sebanyak-banyaknya 765,30 juta saham baru, dengan harga penawaran di rentang Rp190 sampai Rp 196. Jumlah seluruh nilai penawaran umum maksimal Rp 149,99 miliar.

Sementara ENAK akan melepas sebanyak-banyaknya 666.66 juta saham. Rinciannya, sebanyak 222,22 juta merupakan saham baru, dan sebanyak 444,44 merupakan saham biasa atas nama Barokah Melayu Foods Pte. Ltd, sebagai pemegang saham penjual atau saham divestasi.

Saham yang ditawarkan kepada masyarakat dibanderol dengan rentang Rp 800 sampai dengan Rp 950. Dari aksi korporasi ini, Champ Resto mengumpulkan dana segar sebanyak maksimal Rp 422,22 miliar.

Calon emiten ini semuanya masuk ke sektor consumer cyclical. Untuk sektor ini, katalis penting datang dari pengendalian Covid-19 varian omicron. Apabila omicron berhasil terkendali, maka akan berdampak positif pada kinerja sektor consumer cyclical.  

Dari keempat calon emiten tersebut, ASCL sebagai emiten yang berpotensi tumbuh. Hal ini dilihat dari profitabilitasnya yang meyakinkan dan tujuan dana IPO yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. “Selain itu, rencana perpanjangan pajak penjualan atas barang mewah (PPNBM) hingga bulan Juni 2022 juga menjadi katalis positif bagi ASCL.

Sementara itu aksi IPO yang dilakukan oleh NETV dinilai prospektif. NETV adalah tv swasta yang kontennya sangat menarik dan selalu muncul dengan program baru yang fresh dan banyak diminati pemirsa.

Analis bursa tidak menyarankan kepada investor untuk memborong banyak saham yang baru IPO tanpa mengtahui fundamental dari perusahaan tersebut. Karena, saham IPO terkenal dengan sifat high risk high return. 

“Kami menyarankan maksimal porsi pembelian saham IPO hanya 10%-15% dari total portofolio investor, agar manajemen resiko di portofolio investor masih terjaga,” kata analis itu.

 

(Warta Wartawati\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar