Rekat Indonesia Desak Polri Adil: Proses Kasus Abu Janda-Denny Siregar

Rabu, 05/01/2022 06:10 WIB
Denny Siregar & Abu Janda Bisa Senasib dengan HRS, Ini Penjelasannya. (Jabar Ekspres).

Denny Siregar & Abu Janda Bisa Senasib dengan HRS, Ini Penjelasannya. (Jabar Ekspres).

Jakarta, law-justice.co - Ketua Rekat Indonesia, Eka Gumilar membeberkan beberapa kasus hukum yang menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Kata dia, diantaranya ialah pelaporan terhadap Abu Janda dan Denny Siregar yang proses hukumnya tersendat.

Kemudian kata dia, penuntasan kasus penembakan enam laskar FPI.

Selanjutnya pengusutan kasus korupsi Harun Masiku yang sampai saat ini belum ditemukan keberadaannya.

Memasuki tahun 2022, Eka menyebut publik menantikan penegakan hukum atas kasus-kasus tersebut.

"Harapan kami Polri semakin tegak adil dipimpin Bapak Listyo Sigit Prabowo", terang Eka Gumilar, dikutip dari laman twitternya, Selasa (4/1/2022).

Seperti diketahui, desakan terhadap Polri untuk melanjutkan proses hukum Denny Siregar dan Abu Janda kembali mencuat pasca ditetapkannya Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong.

Penangkapan Habib Bahar menimbulkan komentar yang beragam. Pasalnya, ada beberapa kasus serupa yang pernah terjadi namun penanganannya cukup berbeda.

Seperti kasus Denny Siregar yang juga dilaporkan ke polisi karena diduga menghina santri dengan sebutan teroris. Padahal, laporan itu sudah berbulan-bulan.

Kasus serupa juga pernah menimpa Arya Permadi atau yang dikenal dengan Abu Janda. Pria ini sudah berkali-kali dilaporkan ke polisi. Tahun 2021 ia kembali dilaporkan karena melontarkan kalimat bernada rasisme kepada Natalius Pigai.

Di saat yang bersamaan, ia juga dilaporkan karena cuitannya di Twitter yang menyebut Islam sebagai agama pendatang dan arogan.

Namun, sama halnya dengan kasus Denny Siregar, kasus penodaan agama yang dilakukan Abu Janda juga jalan di tempat.

Komentar mengenai mandegnya penanganan kasus tersebut ramai di media sosial. Publik mempertanyakan kenapa penanganan kasus-kasus tersebut amat berbeda.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar